TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengubah nama kawasan Kota Tua menjadi Batavia. Anggota DPRD DKI, Gembong Warsono, menyebut langkah itu merupakan kebijakan subjektif atau berdasarkan pandangan sendiri.
"Persoalannya, kan, ini soal legacy, jadi subjektif karena di akhir (masa jabatan) tentunya dia (Gubernur Anies) ingin mengukir sejarah, minimal sejarahnya ganti nama," kata Gembong di Jakarta, Senin, 12 September 2022 seperti dikutip dari Antara.
Menurut politikus PDIP itu, kebijakan mengubah nama suatu kawasan perlu kebijakan yang objektif atau tanpa dipengaruhi pandangan pribadi. Ia menilai tidak ada kebutuhan mendesak untuk mengubah nama kawasan Kota Tua kembali menjadi Batavia.
Senada dengan Gembong, Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi-juga politikus PDIP-meminta Gubernur Anies Baswedan tidak lagi mengeluarkan kebijakan strategis, termasuk mengganti nama jelasng selesai masa jabatannya. "Tidak boleh ada lagi kebijakan yang strategis yang diambil oleh Anies," katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DKI Rani Mauliani menyatakan tidak masalah terkait perubahan nama Kota Tua menjadi Batavia karena masih berkaitan dengan Jakarta.
"Itu, kan kembali hak prerogatif gubernur. Kami lihat payung hukumnya seperti apa, kalau sekedar ganti nama tapi tidak ubah ini itu, sok sok (silakan) saja," katanya.
Gubernur DKI Anies Baswedan memutusekan mengganti nama kawasan Kota Tua kembali menjadi Batavia. "Kawasan Kota Tua ini kami namai kawasan Batavia sebagaimana nama aslinya dulu. Ini adalah Batavia," katanya di kawasan Kota Tua saat Groundbreaking CP202 MRT, Jakarta Barat, Sabtu, 10 September 2022.
Anies menyebut pihaknya merancang ulang kawasan Kota Tua menjadi kota masa depan.
Nama Batavia, kata dia, dipilih karena mencerminkan masa lalu, tapi dirancang dan dikemas sebagai kota modern masa depan. "Kota ini kawasan ini disebut Kota Tua, tapi kita rancang ulang sehingga Kota Tua ini menjadi kota masa depan, namanya Batavia mencerminkan masa lalu, tapi konsepnya mencerminkan kota modern masa depan," katanya.
Baca juga: Anies Pamerkan Kawasan Kota Tua ke Para Pemimpin Kota Dunia
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.