TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPW PSI DKI Jakarta Michael Victor Sianipar menyampaikan bahwa partainya mengajukan dan menjagokan Heru Budi Hartono sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta untuk menggantikan Anies Baswedan.
“Sebagai bentuk keseriusan dan kepedulian penuh kami terhadap Provinsi DKI Jakarta. Kami mendukung penuh Heru Budi Hartono sebagai calon Pj Gubernur yang diusulkan dari Fraksi PSI,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa, 13 September 2022.
Michael menyampaikan secara rinci alasan fraksinya menjagokan Heru Budi Hartono yang saat ini menjabat sebagai Kepala Sekretariat Presiden. “Sedikitnya ada tiga alasan utama mengapa PSI menjatuhkan pilihan pada Pak Heru,” ujarnya.
Alasan tersebut, yaitu memiliki banyak pengalaman di DKI Jakarta. Heru pernah menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Utara dan Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah, serta sangat memahami seluk beluk problema DKI Jakarta bahkan mampu mengelola anggaran agar tepat sasaran.
Selain itu, selama ini Jakarta kesulitan memenuhi target RPJMD. Sebab, lemahnya sinergitas Jakarta dengan Pemerintah Pusat. Michael yakin dengan latar belakang jabatannya sebagai Kepala Sekretariat Presiden, Heru adalah pilihan paling tepat yang dapat mengoptimalkan sinergi Pusat dan Jakarta.
“Pak Heru orang yang sangat dan paling dipercaya Presiden Jokowi bahkan sejak Pak Jokowi di Jakarta. Sebagai Kasetpres, Pak Heru tahu seluruh jadwal kegiatan Presiden, paham prioritas Presiden, dan hafal betul visi dan pemikiran Presiden,” ucap Michael.
Heru Budi Hartono orang dekat Jokowi
Ia mengatakan, Heru diharapkan dapat mengoptimalkan sumber daya dan jaringan Pemerintah Pusat untuk pembangunan Jakarta. Menurut PSI Jakarta, kata dia, ini adalah kesempatan unik dalam sejarah di mana Presiden dan Gubernur Jakarta benar-benar dapat selaras.
“Pj Gubernur akan menjabat lebih dari dua tahun dan bertanggung jawab menyusun dan mengeksekusi tiga tahun masa APBD, yaitu 2023, 2024, dan 2025 yang totalnya akan mendekati Rp 300 triliun,” katanya.
Tanggung jawab besar ini, ujarnya, adalah momentum supaya prioritas kerja Pusat dan struktur pemerintahan Jakarta benar-benar sinergis. Visi Pj Gubernur Jakarta adalah visi Presiden, sepenuhnya harus dan akan selaras satu sama lain.
Alasan ketiga adalah konteks transisi Jakarta yang tidak lama lagi akan kehilangan status Ibu Kota Negara (IKN). Sebagai Pj Gubernur yang dekat dengan Pusat, Heru diyakini akan mampu melobi dan meyakinkan Pemerintah Pusat agar kebutuhan transisi Jakarta tersebut berjalan mulus dan tidak merugikan Jakarta.
Baca juga: 3 Nama Calon Pengganti Anies Baswedan: Heru Budi Hartono, Marullah Matali dan Bahtiar
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.