TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD DKI Jakarta Wibi Andriano menilai masuknya nama Heru Budi Hartono sebagai calon Pj Gubernur lantaran adanya kedekatan dengan Presiden Jokowi.
“Ya mungkin yang merasa dekat dengan Jokowi. Dari NasDem yang sinkron antara pemerintah pusat dan daerah supaya ini jalannya lebih cepat karena kita lihat Pak Presiden ini concern betul dengan Jakarta,” kata dia kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 13 September 2022.
Wibi mengatakan bahwa Presiden akan melakukan evaluasia setiap tiga bulan terhadap kinerja Pj Gubenur. “Supaya jalannya lebih cepatlah karena kita lihat Pak Presiden konsen betul soal Jakarta, terbukti beliau mengatakan akan ada evaluasia per tiga bulan terhadap kinerja Pj Gubenur,” ujarnya.
Oleh karena itu, kata dia, siapa pun tidak perlu berlebihan dalam menilai Pj Gubernur. Sebab, tiga bulan akan ada evaluasi. “Tiga bulan akan ada evaluasi seperti itu dan ada batasan-batasan,” ucapnya.
Perihal kinerja kewenangan Pj Gubernur, kata dia, bukan definitif, sehingga tidak boleh melakukan mutasi. “Dia boleh melakukan pada rencana kegiatan yang terlaksana dari Bapak Anies Baswedan,” ucapnya.
DPRD DKI Jakarta telah menggelar Rapat Pimpinan Gabungan (Rapimgab) soal tiga nama calon Penjabat atau Pj Gubernur pengganti Anies Baswedan. Rapat yang dihadiri oleh pimpinan sembilan fraksi memutuskan tiga nama yang akan diberikan kepada menteri dalam negeri.
“Heru Budi Hartono, Bahtiar, dan Marullah Matali. Ditandatangani ketua Wibi Andriano Caniago,” kata Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi di ruang Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta, Selasa, 13 September 2022.
Baca juga: Anies Baswedan Bikin RPD 2023-2026 untuk Pj Gubernur, Klaim buat Rakyat Jakarta
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.