TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Bahtiar dianggap mumpuni sebagai calon Penjabat atau Pj Gubernur DKI Jakarta. Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro menilai Bahtiar mampu mengharmonisasikan kebijakan pemerintah pusat dan daerah.
"Beliau sangat fasih mengurus daerah, networking yang luas dengan akademisi, intelektual, LSM, media, cukup baik hubungannya," kata Siti Zuhro di Jakarta, Jumat 16 September 2022, seperti dikutip dari Antara.
Sosok seperti Bahtiar, kata Siti, diperlukan untuk memimpin Provinsi DKI Jakarta yang akan meninggalkan status sebagai Ibu Kota Negara. Alasannya DKI Jakarta membutuhkan pemimpin yang memiliki kompetensi, paham alur pemerintahan dan memiliki rekam jejak baik. Pj Gubernur juga harus berpengalaman di dunia pemerintahan.
Sebagai Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Bahtiar dinilai cukup tepat mengisi kursi Gubernur DKI Jakarta yang ditinggalkan Anies Baswedan pada 16 Oktober mendatang. Bahtiar dianggap sanggup menjalin komunikasi dengan berbagai pihak secara vertikal maupun horizontal.
"Pak Bahtiar sudah malang melintang di Kemendagri dan mengurus tentang pemilu," ujarnya.
Posisi Netral Bahtiar Mendukung Hubungan dan Jaringan Luas
Peneliti bidang politik BRIN itu mengatakan Bahtiar bisa menjalin hubungan dan jaringan yang luas karena ditunjang posisinya yang netral. Dia adalah aparatur sipil negara (ASN) dengan golongan pejabat tinggi madya atau eselon I di Kemendagri.
"Posisi strategis itu, akan mudah dimanfaatkan untuk melaksanakan kebijakan sesuai dengan kewenangannya sebagai penjabat kepala daerah," kata Siti.
Pj Gubernur DKI pengganti Anies Baswedan nantinya diberikan kewenangan memimpin DKI Jakarta, namun harus dengan seizin Kemendagri. Sebagai ASN Kemendagri, Bahtiar dianggap telah paham aturan, tata krama, dan paham urusan pemerintah daerah.
Nama Bahtiar muncul dalam daftar 3 calon Penjabat Gubernur DKI yang diajukan DPRD DKI Jakarta ke Kemendagri pada Rabu lalu. Selain Bahtiar ada nama Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono dan Sekda DKI Marullah Matali dalam 3 nama calon Pj Gubernur DKI.
Baca juga: Calon Pj Gubernur DKI, Kemendagri Bisa Usulkan 3 Nama yang Sama dari DPRD DKI