TEMPO.CO, Jakarta - Partai Buruh akan menggelar demo kembali pada tanggal 4 Oktober 2022. Aksi nasional kali ini akan membawa tiga tuntutan, yaitu menolak kenaikan harga BBM, menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja, dan menaikkan upah minimum 13 persen pada 2023.
“Di Jakarta, aksi akan dipusatkan di Istana. Diikuti kurang lebih lima ribu sampai tujuh ribu orang yang berasal dari Jabodetabek," ujarnya dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Bicaralah Buruh, Sabtu, 17 September 2022.
Partai Buruh bersama bersama empat konfederasi besar di Indonesia (KSPI, ORI-KSPSI, KPBI, dan (K)SBSI), juga bergabung SPI, JALA PRT, organisasi perempuan PERCAYA, Urban Poor Consocium, Komite Aksi Transportasi Online (KATO), 60 federasi serikat pekerja di tingkat nasional, dan beberapa organisasi kerakyatan lainnya yang bergabung di Partai Buruh.
Aksi unjuk rasa akan dilakukan serempak di 34 provinsi pada tanggal 4 Oktober 2022. Latar belakang demo antara lain harga minyak dunia sudah turun dan semestinya harga BBM kembali seperti semula.
Kemudian, kata Iqbal, daya beli masyarakat pekerja, khususnya buruh, pekerja rumah tangga, miskin kota, sudah merosot 30 persen akibat naiknya inflasi. Menurutnya kenaikan angka itu disumbang oleh naiknya harga sewa rumah 12 persen, transportasi naik 20 persen, dan makanan 15 persen.
“Dalam situasi seperti ini, tidak mungkin rakyat kecil bisa bertahan,” tuturnya.
Iqbal sebut BLT tak bermanfaat
Iqbal menganggap Bantuan Tunai Langsung (BLT) yang besarnya Rp150 ribu per bulan selama enam bulan tidak bermanfaat. Dia mengibaratkan BLT seperti menggarami air laut.
Lalu dia membandingkan BBM dalam negeri dengan beberapa negara yang dianggap lebih murah. Penyebab naiknya harga BBM karena pengelolaan yang dinilai tidak transparan.
“Karena itulah, mengapa kemudian partai buruh besama klas pekerja menggelar aksi besar-besaran puluhan ribu buruh pada tangga 4 Oktober,” tegas Said Iqbal.
Apabila aksi nanti tidak ditanggapi, kata Iqbal, Partai Buruh bersama 60 federasi tingkat nasional akan mogok nasional yang diikuti lima juta buruh, petani, pengemudi, dan kelas pekerja lainnya. Sebelum 4 Oktober 2022, aksi akan terus dilakukan secara bergelombang di berbagai daerah.
Baca juga: Hari Ini Buruh dan Mahasiswa Kembali Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Patung Kuda
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.