TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Sudin Ketenagakerjaan,Transmigrasi, dan Energi (Nakertransgi) Jakarta Pusat Sudrajat mendorong program pemagangan perusahaan untuk mengurangi pengangguran.
“Pemagangan ini dilakukan sebagai bagian dari pelatihan peserta. Tujuannya untuk meningkatkan skill peserta, kalau sudah punya skill artinya, peserta punya nilai tawar di pasar kerja,” kata Sudrajat dalam keterangan terulis, Sabtu, 17 September 2022.
Pengurangan pengangguran di Jakarta Pusat adalah target Sudrajat dan jajarannya. Program magang perusahaan ini bisa menjadi program pelatihan untuk meningkatkan skill para pencari kerja.
Sudin Nakertransgi mengharapkan ke depan banyak penyerapan tenaga kerja di pasar kerja. “Target tahun 2030 itu bagaimana mengatasi pengangguran terbuka karena kalau habis mustahil karena Jakarta kan kota terbuka,” katanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah pengangguran DKI Jakarta pada Februari 2022 berjumlah 410.585 ribu jiwa dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 8 persen dari total angkatan kerjanya.
Jumlah pengangguran Jakarta sempat menyentuh level terendahnya hingga 281,95 ribu jiwa dengan TPT sebesar 5,15 persen pada Februari 2020, sebelum pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19 dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM menyebabkan pengangguran di Ibu Kota melonjak dua kali lipat pada September 2020.
Jumlah pengangguran di Jakarta pada Februari 2022 turun cukup jauh dibanding tahun pertama pandemi Covid-19, yaitu 162,2 ribu jiwa per September 2020, serta persentase pengangguran menyusut 2,95 poin.
Baca juga: Ternyata, Sebanyak 220.000 Warga Kabupaten Bekasi Jadi Pengangguran