TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Depok Mohammad Idris mengklaim, selama dirinya menjabat sebagai kepala daerah, sudah banyak kemajuan yang dibuat di Kota Depok. Hal ini dilontarkan Idris setelah adanya sindiran dari Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Dikatakan Idris, selama menjabat sebagai Wali Kota Depok sejak tahun 2016 hingga saat ini, dirinya terus mengebut pembangunan infrastruktur, bahkan, seluruh komponen di Kota Depok juga ikut ambil bagian dalam membangun Kota Depok.
“Hasil pembangunan Depok adalah hasil kerja seluruh komponen kota, dengan cibiran itu tentu yang tersinggung adalah semua warga Kota Depok,” kata Idris, Minggu 18 September 2022.
Idris memulai dari perolehan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) 2021 dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Jawa Barat yang berhasil diraih Kota Depok.
“Kota Depok menerima opini WTP 11 kali secara berturut-turut sejak tahun 2010 hingga 2021 dan merupakan raihan WTP terbanyak se-Indonesia,” kata Idris.
“Ini menunjukkan dalam pengelolaan dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), juga informasi keuangan yang dihasilkan Kota Depok dapat komprehensif, transparan dan akuntabel demi terwujudnya clean dan good government,” jelasnya.
Selanjutnya, kata Idris, Kota Depok telah berhasil menyabet penghargaan daerah penerima gelar Adipura 2017 yang diselenggarakan di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
“Gelar Adipura merupakan penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang diberikan kepada daerah di Indonesia yang dinilai berhasil dalam menjaga kebersihan serta pengelolaan lingkungan dan Kota Depok berhasil meraih gelar tersebut,” terang Idris
Idris kembali melanjutkan, prestasi yang sudah ditorehkan Kota Depok lainnya adalah menempati urutan ketiga kota dengan persentase penduduk miskin terendah di Indonesia pada 2021, adapun persentase tingkat kemiskinan Kota Depok sebesar 2,58 persen.
"Meski menempati posisi ketiga sebagai kota dengan tingkat kemiskinan terendah, namun persentase angka kemiskinannya Kota Depok mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, yakni 2,45 persen dari total penduduk berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)," kata Idris.
Saat ini Kota Depok telah memiliki infrastruktur penting untuk memberdayakan potensi penduduk usia produktif yang jumlah sebesar 71,5 persen dari total 2 juta penduduk Kota Depok berdasarkan data BPS tahun 2020.
“Infrastruktur itu di antaranya Alun-alun Kota Depok di kawasan GDC, taman di 63 kelurahan dan Gelanggang Olahraga (GOR) Kota Depok yang dilengkapi berbagai fasilitas berstandar nasional, itu yang sudah dimiliki Kota Depok,” bebernya.
Tentunya dengan fasilitas itu, lanjut Idris, menunjang sarana pembinaan dan peningkatan prestasi, serta daya apresiasi olahraga untuk masyarakat. “Sebagai informasi dengan infrastruktur itu maka program yang berkaitan dengan anak muda misalnya di bidang keolahrgaan telah berhasil menorehkan sejumlah prestasi,” tuturnya.
“Di program basket kita sudah masuk ke provinsi yang sebelumnya tidak diperhitungkan oleh provinsi, lalu di voli dan sepakbola dan semua ini termasuk prestasi Kota Depok,” tegas Idris.
Selain itu, sambung Idris, tahun ini Kota Depok juga memiliki sembilan prioritas pembangunan, pertama ialah rehab jembatan GDC, kedua ialah betonisasi Jalan Boulevard GDC, ketiga ialah penataan pedestrian Margonda segmen 3, keempat ialah penanganan pekerjaan beton dari Simpang Kartini sampai sebelum Ciliwung.
Kelima ialah DED Alun-alun dan Taman Hutan Kota Wilayah Barat, keenam ialah rehab total Puskesmas Bojongsari, ketujuh ialah pembangunan pusat olahraga dan UMKM di beberapa kecamatan.
“Kedelapan ialah pembangunan dan penataan lingkungan pada kantor kecamatan dan beberapa kantor kelurahan yang saat ini sedang berjalan, dan kesembilan ialah pembangunan dan penataan lingkungan Taman Musik Kota Depok, semuanya kami targetkan rampung akhir Desember 2022,” terang Idris.
Pada pembangunan non fisik yang sudah dicapai Kota Depok, Idris mengatakan, ada dalam fokus peningkatan kinerja dalam menyejahterakan masyarakat berdasarkan standar ukuran capaian dari sisi kinerja, Kota Depok pun terus menambahkan satu poin guna meningkatkan strata.
Saat ini, kata Mohammad Idris, Kota Depok mendapatkan akreditasi CC dengan nilai sekitar 7,8, dan sedang berupaya membawa Kota Depok mendapatkan akreditasi B dengan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), Angka Harapan Hidup (AHH), dan Angka Partisipasi Murni (APM).
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA
Baca juga: Wali Kota Depok Mohammad Idris Minta Hasto Kristiyanto Jangan Asbun