TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD DKI Jakarta melakukan upaya mitigasi struktural untuk menghadapi musim hujan. Upaya yang dilakukan, yaitu pengerukan atau pengurasan saluran, kali, sungai, dan waduk melalui kegiatan Grebek Lumpur.
“Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR RI juga sedang melakukan percepatan pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi yang ditargetkan selesai pada tahun ini yang nantinya dapat mereduksi banjir yang terjadi di aliran Sungai Ciliwung,” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Selasa, 20 September 2022.
Selain itu, Pemprov DKI turut melakukan percepatan penyelesaian program pengendalian banjir 942-DV atau 942 project (pembangunan sembilan sistem polder, empat waduk, dua revitalisasi sungai, dan drainase vertikal).
Menurut dia, ada dua hal yang menjadi prioritas utama Pemprov DKI Jakarta dalam mengantisipasi dampak dari musim hujan, yaitu memastikan tidak adanya korban jiwa dan percepatan pemulihan pascabencana untuk kembali kepada kondisi normal.
“Dua indikator utama yang disampaikan Bapak Gubernur dalam penanggulangan bencana menjadi acuan kami untuk bertindak dengan memegang tiga kata kunci utama, yakni Siaga, Tanggap, dan Galang,” kata Isnawa.
Berdasarkan prakiraan cuaca yang dirilis BMKG, sebagian wilayah di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur akan mulai memasuki awal musim hujan pada dasarian kedua Oktober 2022.
Sementara itu, wilayah lainnya diprediksi akan memasuki awal musim hujan pada dasarian ketiga November, sementara puncak musim hujan diprediksi terjadi pada Januari-Februari 2023.
MUTIA YUANTISYA
Baca juga: Realisasi Proyek Penanganan Banjir Jakarta Rata-rata di Bawah 10 Persen
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.