TEMPO.CO, Jakarta - Massa Aksi Bela Rakyat yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pembela Rakyat bergeming meskipun hujan. Mereka tetap bertahan dalam demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di Patung Kuda Aruna Wijaya, Jakarta Pusat, Jum'at 23 September 2022, 17.55 WIB.
"Siap bertahan kawan-kawan? Merapat ke mobil komando!," kata orator.
Sebelumnya, orator mengatakan kepada massa aksi untuk mengabari keluarga di rumah. Sebab, massa tidak akan pulang sebelum ada perintah dari Ulama.
"Kabari orang tua sampeyan, orang-orang di rumah sampeyan, kalau kita semua akan tetap di sini. Kita gak akan pulang sebelum diminta Ulama. Siap sampai subuh?" Tanya orator kepada massa aksi.
GNPR berdemo sejak pukul 13.00 di Patung Kuda Aruna Wijaya. Mereka menuntut pemerintah untuk menurunkan bbm, menurunkan harga-harga, dan supremasi hukum.
Sejak pengumuman kenaikan harga BBM bersubsidi oleh Presiden Jokowi, demonstrasi berlangsung di berbagai daerah. Presiden Jokowi menaikkan harga BBM Pertalite Pertamina menjadi Rp 10 ribu per liter dari sebelumnya Rp7.650 per liter mulai Sabtu, 3 September pukul 14.30 WIB
Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu, 3 September 2022 mengatakan pemerintah juga menaikkan harga BBM subsidi untuk solar dari Rp 5.150 rupiah per liter menjadi Rp 6.800 per liter.
Kemudian, untuk BBM non-subsidi, pemerintah pemerintah menaikkan harga Pertamax dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.
MUHSIN SABILILLAH
Baca juga: Emak-emak Gabung Aksi Bela Rakyat Tolak Harga BBM Naik: Uang Dapur Ditekan untuk Pos Lain