TEMPO.CO, Jakarta - Massa Aksi Bela Rakyat yang menolak kenaikan harga BBM melakukan sholat Maghrib dan Bershalawat berjamaah di kawasan Patung Kuda depan gedung Kemenparekraf pada Jum'at 23 September 2022.
Salat Magrib berjamaah ini diimami oleh Habib Ahmad Zaki Bin Seggaf Al Kaff. Yang kemudian disusul oleh lantunan salawat. "Jangan ada yang bergerak sesenti, pun. Mari kita bermunajat," ujarnya.
Massa yang tergabung Gerakan Nasional Pembela Rakyat ini sebelumnya bergeming ketika hujan mengguyur Patung Kuda Arjuna Wiwaha.
GNPR berdemo sejak pukul 13.00 di Patung Kuda Aruna Wijaya. Mereka menuntut pemerintah untuk menurunkan bbm, menurunkan harga-harga, dan supremasi hukum.
Sejak pengumuman kenaikan harga BBM bersubsidi oleh Presiden Jokowi, demonstrasi berlangsung di berbagai daerah. Presiden Jokowi menaikkan harga BBM Pertalite Pertamina menjadi Rp 10 ribu per liter dari sebelumnya Rp7.650 per liter mulai Sabtu, 3 September pukul 14.30 WIB
Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu, 3 September 2022 mengatakan pemerintah juga menaikkan harga BBM subsidi untuk solar dari Rp 5.150 rupiah per liter menjadi Rp 6.800 per liter.
Kemudian, untuk BBM non-subsidi, pemerintah pemerintah menaikkan harga Pertamax dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.
MUHSIN SABILILLAH
Baca juga: Hujan Turun, Massa Aksi Bela Rakyat Tetap Bertahan di Patung Kuda Tolak Harga BBM Naik