TEMPO.CO, Jakarta -Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi pernah menjabat Kapolresta Tangerang pada tahun 2019. Ade menggantikan Kapolresta Tangerang sebelumnya Kombes M. Sabilul Alif yang juga mantan ajudan Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin.
Catatan Tempo saat menjabat Kapolresta Tangerang di antaranya Ade Ary Syam Indradi berhasil menangkap pelaku vandalisme Musala Darussalam, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. Tak membutuhkan waktu lama bagi Kombes Adi untuk menciduk pelaku bernama Satrio tersebut.
Satrio ditangkap di hari Selasa 29 September 2020, selang 3-4 jam setelah kejadian. Lalu siapa sosok Kombes Ade sebenarnya?
Ade merupakan perwira kepolisian yang lahir di Sukabumi, Jawa Barat, 10 September 1976. Dia adalah perwira menengah Polri yang sejak 21 Oktober 2019 menjadi Kapolresta Tangerang menggantikan Kombes Pol M Sabilul Alif yang menjadi ajudan Wapres.
Lulusan Akpol 1998 ini berpengalaman dalam bidang reserse. Bahkan peringkat kedua lulusan terbaik Akpol ini kerap dipercaya menjadi staf pribadi Kapolri Jenderal Timur Pradopo, Jenderal Sutarman dan Jenderal Badrodin Haiti. Ade juga pernah menjabat Kapolresta Pontianak.
Jauh sebelum menjadi kapolresta, Ade pada 2005 pernah menjabat Kapolsek Jatiuwung, Kota Tangerang. Selama dua tahun ia menjadi kapolsek. Karier terus menanjak dan pada 2007 diangkat menjadi Kasatreskrim Polresta Tangerang.
Ade dekat dengan kalangan ulama
Begitu menduduki jabatannya sebagai Kapolresta Tangerang, Ade langsung diajak pendahulunya Komisaris Besar Sabilul Alif mengunjungi ulama kharismatik Tangerang KH Uci Turtusi di Kampung Cilongok, Desa Sukamantri, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.
Silaturahmi Ade ke Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Al-Istiqlaliyah itu dilaksanakan usai dirinya melaksanakannya upacara serah terima jabatan Kapolresta Tangerang di Polda Banten.
Ade pun ingin dekat dan mendengarkan keluhan masyarakat. Maka dia telah memerintahkan seluruh jajarannya untuk menyebarluaskan nomor telepon genggamnya ke masyarakat.
"Sebarkan nomor handphone saya 08119981998," kata Ade saat memberikan arahan kepada anggota dari Satuan Reskrim dan Resnarkoba di Kawasan Lavon, Alam Sutera, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang pada Rabu malam 6 November 2019.
Ade nantinya akan bertanya kepada masyarakat untuk memastikan masyarakat sudah memiliki nomor telepon genggamnya. Dia menjelaskan, membagikan nomor telepon genggam adalah salah satu cara membangun komunikasi dengan masyarakat. "Masyarakat dapat segera langsung melapor atau mengadu. ini dapat mempercepat proses pelayanan," kata Ade ketika itu.
Kapolri Listyo Sigit Prabowo memutasi Kombes Ade Ary Syam Indradi
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memutasi Kombes Ade Ary Syam Indradi menjadi Kapolres Metro Jakarta Selatan. Ia dirotasi menggantikan Kombes Budhi Herdi Susianto yang dimutasi sebagai Pelayanan Markas atau Yanma Polri akibat melanggar etik dalam kasus penembakan Nofriyansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Mutasi jabatan itu tertuang dalam surat telegram bernomor: ST/2046/IX/KEP./2022 per tanggal 24 September 2022. Surat ini ditandatangani Asisten bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Irjen Wahyu Widada atas nama Kapolri.
Kombes Ade Ary Syam Indradi sebelumnya diketahui bahwa ia menjabat sebagai Kepala Bagian Analisa dan Evaluasi Biro Pembinaan Operasional (Kabag Anev Robinopsnal) Bareskrim Polri.
Lulusan Akpol 1998 ini berpengalaman dalam bidang Reserse. Pada jabatan sebelumnya diketahui ia acapkali menjabat di bagian reserse kriminal. Diantaranya Kasat Reskrim Polres Tangerang (2007), Kasat Reskrim Polres Bekasi Kota (2010), Wadirreskrimum Polda Metro Jaya (2017), hingga Dirreskrimum Polda DIY (2021).
Sebelum menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Selatan, Ade Ary juga pernah beberapa kali menjabat sebagai Kapolres di beberapa kota. Di antaranya Kapolres Cimahi (2015), Kapolres Karawang (2017), Kapolresta Pontianak (2019), hingga Kapolresta Tangerang (2019).
Berdasar beberapa sumber ia pun sempat menjadi Staf Pribadi tiga Kapolri, semasa Jenderal Timur Pradopo, Jenderal Sutarman hingga Jenderal Badrodin Haiti. Jabatan terakhirnya adalah Kabaganev Robinopsnal Bareskrim Polri.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan rotasi kepada 30 anggota. Mutasi jabatan itu tertuang dalam surat telegram nomor: ST/2046/IX/KEP./2022 per tanggal 24 September 2022.
Surat ini ditandatangani Asisten bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Polri Irjen Wahyu Widada dengan atas nama Kapolri. Untuk 30 anggota yang dimutasi ini diminta untuk berkoordinasi dengan pejabat pengemban fungsi SDM satuan kerja tujuan mutasi untuk teknis dan waktu penghadapan para perwira tinggi (pati) atau perwira menengah (pamen) Polri yang melaksanakan mutasi.
Selain jabatan Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kapolri juga merotasi jabatan Wakapolda Kepulauan Riau (Kepri). Posisi itu akan dijabat oleh Brigjen Agus Suharnoko.
Kemudian, posisi Wakapolda Kalimantan Timur (Kaltim) yang saat ini diisi oleh Brigjen Hariyanto yang masuk masa pensiun akan digantikan oleh Brigjen Mujiyono. Begitu pula Brigjen Agus Kurniady yang jabatannya sebagai Wakapolda Aceh akan digantikan Brigjen Syamsul Bahri. Brigjen Agus juga telah memasuki masa pensiun.
Berita Acara Pemeriksaan atau BAP Ferdy Sambo menguak soal olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang sempat dipermasalahkan karena dianggap tidak dilakukan secara profesional. Peran sejumlah nama perwira polisi ikut terungkap.
Salah satunya adalah mengungkap percakapan dia dengan Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto yang tiba belakangan di TKP. Ferdy Sambo sempat menceritakan kepada Budhi soal peristiwa di Magelang dan skenario tembak menembak antara Brigadir J dengan Bharada E itu. Sambo pun kembali mengulangi permintaannya agar penanganan kasus ini tak dibesar-besarkan karena merasa malu.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.