TEMPO.CO, Jakarta - Revitalisasi Taman Ismail Marzuki atau revitalisasi TIM yang dilakukan sejak 2019 telah rampung. Proyektor bintang yang menjadi komponen utama dari Planetarium diketahui belum ada pembaharuan hingga saat ini.
"Planetarium itu memang ada kendala teknis untuk perbaikan dari star ball. Star ball-nya itu karena memang sudah sulit sebenarnya pabriknya di Jerman sana di Zeiss," kata Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Widi Amanasto di Teater Wahyu Sihombing, Jakarta, pada Selasa, 26 September 2022.
Ia mengatakan biaya untuk melakukan perbaikan alat tersebut tidak murah. Sementara perawatan alat rusak di Planetarium selama ini dilakukan secara mandiri karena pabrik asal tidak lagi menyediakan suku cadang. "Itu biayanya sangat mahal dan belum tentu bisa diperbaiki karena sekarang mati total," ujarnya.
Kerusakan alat ini membuat Planetarium terancam tidak dapat beroperasi dengan normal. Ada beberapa upaya untuk menemukan alternatif lain, termasuk pengadaan dinas khusus.
"Kami sedang mencari solusi lainnya supaya ini dikurasi oleh dewan ilmu tentunya, makanya nanti akan ada dinas tersendiri bukan dinas budaya mungkin ya," katanya.
Widi mengungkap, Jakpro sebagai pelaksana proyek bakal terus memfasilitasi demi mendukung pembangunan. "Kami menyediakan fasilitasnya, jadi Jakpro adalah di venuenya. Kami berikan alternatif-alternatif mana dan kita open untuk diskusi mengisi Planetarium," ucapnya.
VANIA NOVIE ANDINI
Baca juga: Revitalisasi TIM, Duit Pusat Rp 1,4 Triliun, Anies Gelontor Rp 28 Miliar, & Jakpro Memelihara
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.