"

Pejabat Desa Ungkap Keseharian Ayah Sejuta Anak: Marketing Perumahan

Kapolres Bogor saat memimpin pengungkapan TPPO berkedok yayasan adopsi anak di Mapolres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor. Rabu, 29 September 2022. Dok. Ist
Kapolres Bogor saat memimpin pengungkapan TPPO berkedok yayasan adopsi anak di Mapolres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor. Rabu, 29 September 2022. Dok. Ist

TEMPO.CO, Jakarta - Polres Bogor menangkap Suhendra Abdul Halim, pria berjuluk Ayah Sejuta Anak, atas dugaan tindak pidanan perdagangan orang (TPPO). Pejabat desa di tempat tinggalnya yang lama menyebut Suhendra dalam kesehariannya berprofesi sebagai petugas pemasaran.

"Dulu pelaku menikahi warga Desa Cibentang, kemudian cerai dan pindah ke Desa Kuripan karena bekerja di salah satu perumahan sebagai marketing di wilayah sana,” ucap Sekdes Cibentang, Kabupaten Bogor, Endang dikonfirmasi. Kamis, 29 September 2022.

Pria berusia 32 tahun itu disebut sebagai Ayah Sejuta Anak karena memiliki Yayasan dengan nama tersebut. Melalui yayasan ini, Suhendra membantu proses lahiran wanita yang mayoritas tidak bersuami. Belakangan status yayasan Ayah Sejuta Anak ini diketahui illegal.

Kepala Desa Kuripan, Kabupaten Bogor, Siti Aswat Nurlita alias Ita, membenarkan jika Suhendra tinggal di salah satu perumahan di wilayahnya. Namun, Ita mengatakan baik Suhendra atau wanita yang ditampungnya merupakan pendatang atau dari luar desa.

"Di sini juga orangnya gak bersosialisasi dengan warga lainnya, banyak yang gak kenal. Tapi kami pastikan, mereka bukan warga Kuripan. Pelaku dan wanita hamilnya itu merupakan warga dari luar, bahkan dari luar Bogor," ucap Ita menjelaskan. 

Pelaksana Tugas Camat Ciseeng Agus Sopian mengatakan pernah menegur aktivitas Suhendra sebelum polisi menangkapnya. Ia menyebut aktivitas Suhendra membuat risih warga sekitar tempat tinggalnya.

Agus pernah mengecek status yayasan Ayah Sejuta Anak ke Dinas Sosial setempat. Ternyata yayasan tersebut tidak terdaftar alias ilegal. 

Karena mendapat laporan tentang risihnya warga terhadap yayasan Sejuta Anak milik Suhendra, Satreskrim Polres Bogor pun menyelidikinya.

Kepala Polisi Resor Bogor Ajun Komisaris Besar Iman Imanuddin menyebut modus operandi pelaku mengaku membiayai persalinan ibu hamil tanpa bapak. Lalu, ketika ada yang mau mengadopsi anak yang dilahirkan si pelaku meminta biaya persalinan diganti sebesar 15 juta rupiah. Padahal, proses persalinan menggunakan jaminan proses persalinan atau Jampersal dan BPJS. 

"Pelaku diduga atau disangkakan melakukan TPPO, sebagai mana diatur dalam UUD nomor 35 tahun 2014 perubahan dari UUD nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. Pelaku dijerat pasal 83 dan 76 hurup F,  dengan ancaman maksimal 15 tahun dan denda 300 juta rupiah," kata Iman. 

M.A MURTADHO

 

Baca juga: Praktek Perdagangan Anak di Balik Modus Adopsi Yayasan Ayah Sejuta Anak








Dua Pengendara Motor Tewas Setelah Adu Banteng dengan Truk yang Menghindari Jalan Berlubang di Bogor

21 jam lalu

Ilustrasi kecelakaan motor. youtube.com
Dua Pengendara Motor Tewas Setelah Adu Banteng dengan Truk yang Menghindari Jalan Berlubang di Bogor

Pengendara motor melaju kencang dari arah Bogor menuju Tangerang, menabrak truk yang menghindari jalan berlubang.


Pemerintah Garap Pengerjaan Fisik Stasiun LRT Halim, Heru Budi: Warga Terdampak Siap-siap

1 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono saat meninjau pengerjaan proyek Stasiun LRT Halim, Jakarta Timur, Kamis, 23 Maret 2023. Dok. Pemprov DKI Jakarta.
Pemerintah Garap Pengerjaan Fisik Stasiun LRT Halim, Heru Budi: Warga Terdampak Siap-siap

Pemerintah sedang membangun infrastruktur penunjang Stasiun LRT Halim, Jakarta Timur. Pj Gubernur DKI Heru Budi meminta warga terdampak bersiap.


Tahap Anak Belajar Puasa, Mulai Tahan Lapar Selama 2 Jam

1 hari lalu

Ilustrasi anak-anak menunggu berbuka puasa di Jakarta, Selasa 14 April 2020. TEMPO/Subekti.
Tahap Anak Belajar Puasa, Mulai Tahan Lapar Selama 2 Jam

Orang tua menerapkan metode pembelajaran puasa kepada anak secara bertahap.


Bahaya Menutup Mata Saat Melahirkan, Bisa Sebabkan Pecah Pembuluh Darah

2 hari lalu

Ilustrasi melahirkan. Freepik.com/
Bahaya Menutup Mata Saat Melahirkan, Bisa Sebabkan Pecah Pembuluh Darah

Menutup mata saat mengejan waktu melahirkan berbahaya, ini risiko yang bisa timbul.


Sambut Bulan Ramadan, Warga Berbagai Daerah Ini Pawai Obor

3 hari lalu

Sejumlah warga membawa obor mengikuti parade menyambut bulan suci Ramadan di kawasan perumahan di Jakarta, 30 Maret 2022. REUTERS/Willy Kurniawan
Sambut Bulan Ramadan, Warga Berbagai Daerah Ini Pawai Obor

menyambut bulan Ramadan di berbagai daerah lakukan pawai obor. Di mana saja?


92 WNI Jadi Korban TPPO di Thailand pada 2022, Mayoritas Masuk dari Kalbar

3 hari lalu

Ilustrasi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) atau human trafficking. REUTERS/Maxim Shemetov
92 WNI Jadi Korban TPPO di Thailand pada 2022, Mayoritas Masuk dari Kalbar

KBRI i Bangkok mencatat 92 kasus tindak pidana perdagangan orang atau TPPO yang melibatkan WNI di perbatasan Thailand selama 2022.


Hari Raya Nyepi, Polres Bogor Berlakukan Ganjil Genap 21-26 Maret

3 hari lalu

Polisi mengatur kendaraan yang melintas di kawasan Puncak, Bogor, Jumat, 15 April 2022. Sistem ganjil genap diterapkan di kawasan Puncak untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas pada libur Paskah. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Hari Raya Nyepi, Polres Bogor Berlakukan Ganjil Genap 21-26 Maret

Penerapan sistem ganjil genap menuju jalur Puncak, Bogor, mulai diberlakukan pada 21 Maret hingga 26 Maret 2023.


Berencana Mudik dengan Pesawat bersama Anak, Simak Dulu Tips Berikut

4 hari lalu

Ilustrasi mudik dengan pesawat. ANTARA/Septianda Perdana
Berencana Mudik dengan Pesawat bersama Anak, Simak Dulu Tips Berikut

Berikut empat tips supaya anak tidak rewel selama perjalanan mudik dengan pesawat terbang dari blogger perjalanan.


Potongan Kaki Kiri Korban Mutilasi di Bogor Ditemukan di Sungai Cimanceuri Tangerang

4 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Potongan Kaki Kiri Korban Mutilasi di Bogor Ditemukan di Sungai Cimanceuri Tangerang

Polres Bogor menyatakan bagian tubuh korban mutilasi yang belum ditemukan bagian kaki kanan dan kepala.


Sebab Kian Banyak Anak Melawan Hukum Menurut Sosiolog

4 hari lalu

Ilustrasi begal motor. TEMPO/Iqbal Lubis
Sebab Kian Banyak Anak Melawan Hukum Menurut Sosiolog

Sosiolog melihat maraknya kasus anak melawan hukum, bahkan sebagai pelaku pembunuhan, dipengaruhi banyak faktor. Beriut di antaranya.