TEMPO.CO, Jakarta - SD Negeri 08 Ragunan adalah satu dari 4 sekolah net zero carbon yang baru saja diresmikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Rabu lalu. Sekolah di kawasan Jakarta Selatan ini menjadi salah satu sekolah ramah lingkungan pertama di Indonesia, karena mengusung konsep Net Zero Healthy Greenship.
Menurut Wakil Kepala Sekolah SDN Ragunan 08 Pagi M. Syaikhu Rohman, cara yang dilakukan sekolah itu untuk mempertahankan konsep ramah lingkungan (Net Zero Healthy Greenship) adalah dengan cara mengurangi kantong sampah di sekolahnya.
"Sekolah kami sedikit demi sedikit mengurangi sampah yakni zero waste atau nol sampah," kata Rohman di Jakarta, Jumat, 30 September 2022, seperti dikutip dari Antara.
Dengan mengurangi tempat atau kantong sampah, kata Rohman, diharapkan dapat mengurangi siswa membuang sampah di sekolah. Dia memberi contoh, siswa harus membawa kembali sampah dari bekal makan siang mereka untuk dibuang di rumah.
Namun SDN 08 Ragunan tetap menempatkan sejumlah kantong sampah di tempat strategis. Pengurangan tempat sampah ini untuk membiasakan siswa menyimpan sampah sebelum menemukan tempat sampah.
"Itu bagian dari pembiasaan, agar tidak memicu orang untuk membuang sampah," ujarnya.
Sebagai green building, bangunan sekolah SDN 08 Ragunan memiliki berbagai fasilitas ramah lingkungan, mulai dari panel surya hingga sumur resapan untuk mengurangi genangan air ketika hujan datang.
Sekolah seluas 5.660 meter persegi itu juga didominasi ruang terbuka hijau. Sekolah negeri ini terdiri dari 3 sekolah yaitu SDN Ragunan 08 Pagi, SDN Ragunan 09 Pagi, dan SDN Ragunan 11 Petang yang digabungkan untuk efisiensi manajemen sekolah.
SDN Ragunan 08 Pagi dibangun menjadi sekolah net zero carbon melalui proyek rehabilitasi Rp 33 miliar itu. Pemprov DKI Jakarta berencana membangun lebih banyak sekolah negeri ramah lingkungan yang rendah emisi gas karbon.
Baca juga: Anies Baswedan Resmikan Sekolah Net Zero Carbon, Politikus PSI: Jadikan Ini Standar Baru
