TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga PARA Syndicate menyebut penjabat Gubernur DKI Jakarta yang akan menggantikan Anies Baswedan per 16 Oktober nanti haruslah sosok yang netral, bebas dari keberpihakan dan tak punya aliansi politik.
"Pj Gubernur DKI Jakarta harus bisa menjadi penengah untuk menyatukan dua kelompok yang terpisah akibat polarisasi politik," kata Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo dalam diskusi membahas kriteria ideal Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Senin, 3 Oktober 2022.
Menurut Ari selain netral, kriteria lain Penjabat Gubernur DKI Jakarta juga harus memiliki integritas seperti misalnya memiliki rekam jejak yang bebas dari korupsi atau praktik korupsi dan juga memiliki komitmen kebangsaan yang kuat.
Untuk kriteria ketiga Ari menyebut harus profesional yaitu Aparatur Sipil Negara (ASN) yang kompeten serta memiliki kapasitas dalam segi keilmuan dan pengalaman dalam mengurus pemerintahan.
Keempat adalah kemampuan legislasi, karena akan dibutuhkan revisi undang-undang terkait status otonomi Jakarta setelah tidak lagi menjadi ibukota negara, diharapkan Pj Gubernur nantinya memahami hukum tata negara.
Terakhir Ari menyebut soal kecakapan dalam komunikasi publik, untuk dapat membuka dialog yang luas kepada semua stakeholder yang ada di DKI, memiliki relasi yang baik dan pengalaman mengelola komunikasi publik secara internal dengan pemerintah pusat, kementerian dan Lembaga dan eksternal dengan media, publik dan masyarakat luas.
Ari mengatakan kriteria Pj Gubernur DKI Jakarta tersebut akan mereka sampaikan kepada Kementerian Dalam Negeri RI, tim penilai akhir, dan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
3 calon Penjabat Gubernur DKI
DPRD DKI Jakarta telah menyerahkan usulan tiga nama calon Pj Gubernur DKI kepada Kemendagri pada beberapa waktu lalu.
Ketiganya tersebut, yakni Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Marullah Matali, dan Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar.
Pada Rapat pimpinan gabungan (Rapimgab) DPRD DKI digelar Selasa, 13 September lalu, Bahtiar memperoleh dukungan enam suara dari total sembilan fraksi. Sementara, dua calon Pj Gubernur DKI Marullah Matali dan Heru Budi Hartono mendapat dukungan dari seluruh fraksi.
Baca juga: Survei Key Opinion Leader 3 Calon Penjabat Gubernur DKI: Siapa Peringkat Pertama?