TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak, mengkritisi pendeklarasian Anies Baswedan sebagai capres oleh partai NasDem. Sebab, Anies masih dalam proses pemeriksaan di KPK.
“Saat ini posisi Gubernur Anies masih dalam proses pemeriksaan di KPK, tetapi ada parpol yang mengatakan kriminalisasi, juga mantan Wakil Ketua KPK mengatakan hal tersebut padahal seorang advokat,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa, 4 Oktober 2022.
Menurut dia, hal tersebut bentuk politisasi dengan menggiring opini publik tanpa bukti otentik dari parpol dan advokat yang tidak menghargai lembaga tempatnya bekerja dahulu dan tidak menghormati hukum.
“Pada saat seseorang dalam pemeriksaan KPK, masuknya parpol ke area deklarasi capres yang bersangkutan memberi kesan niat tidak baik, terlihat sebagai intervensi tidak kasat mata terhadap upaya KPK membongkar kasus Formula E,” ujarnya.
Seharusnya, kata dia, semua pihak menahan diri, menunggu hasil pemeriksaan KPK, dan mendorong KPK bekerja professional. Penghormatan terhadap hukum sepatutnya ditunjukkan oleh semua pihak, termasuk parpol.
“Pada saat media beramai-ramai mengatakan revisi UU KPK memperlemah komisi tersebut, menjadi tidak sekuat (powerfull) dulu, maka jadi aneh media dan masyarakat bungkam saat ada parpol masuk ke area tersebut secara terang-terangan,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi diusung Partai NasDem menjadi capres dalam perhelatan Pilpres 2024. Keputusan ini diumumkan langsung oleh Ketua Umum NasDem Surya Paloh di NasDem Tower, Senin, 3 Oktober 2022.
Pengumuman Anies Baswedan sebagai capres 2024 dari NasDem ini dilakukan lebih cepat dari rencana. Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni pada 26 September 2022 menyampaikan partainya akan mengumumkan sosok capres yang diusung pada 10 November 2022.
Surya Paloh membantah percepatan deklarasi ini karena ada dugaan upaya KPK ingin menetapkan Anies Baswedan sebagai tersangka korupsi Formula E meski belum ada bukti yang kuat.
Mantan politikus Golkar itu menyebut tidak mengetahui adanya isu dugaan upaya kriminalisasi Anies dalam kasus Formula E yang ditangani KPK.
"Mana kita tahu, sungguh-sungguh saya tidak tahu kaitan dengan KPK. Semua berjalan masing-masing," katanya menjawab pertanyaan wartawan di NasDem Tower Senin 3 Oktober 2022.
Ia menjelaskan percepatan deklarasi Anies karena hari ini adalah hari baik. Selain itu proses pengambilan keputusan di NasDem tidak rumit sehingga cepat ada putusan. "Saya lihat hari ini jauh sebagai hari baik, sederhana. Saya lihat cahaya bintang, bulan pikirkan hari baik. Sesungguhnya itu yang saya pikirkan. NasDem tidak banyak birokrasi dalam ambil keputusan. Saya bilang bagaimana kalau Senin hari baik. oke cocok. Kemudian ada yang bilang jam satu (siang) dan ada yang bilang jam 10. Ya sudah jam 10. Itu jawaban yang sebenarnya," ucap Surya Paloh.
IMA DINI | MUTIA YUANTISYA
Baca juga: Anies Jadi Capres NasDem, PDIP: Jangan Gunakan Panggung Gubernur DKI