TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan praperesmian pabrik Landfill Mining dan Refused Derived Fuel (RDF) Plant di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi.
"Alhamdulillah, RDF Plant dan Landfill Mining di Bantargebang telah diluncurkan, soft opening kita lakukan ini adalah fasilitas pengolahan sampah baru dan sampah lama dari Bantargebang yang kemudian diolah menjadi refuse, reduce sebuah energi terbarukan pengganti batubara," kata Anies di TPST Bantargebang, Senin, 10 Oktober 2022.
Di fasilitas tersebut, sampah yang ada akan diolah menjadi RDF yang memiliki nilai ekonomis dan energi ramah lingkungan.
"Jadi yang semula hanya ditumpuk begitu saja, sekarang diolah menjadi RDF, memiliki nilai ekonomis, ramah lingkungan, langsung bisa dimanfaatkan. Ada pabrik semen yang akan langsung memanfaatkan, SBI dan Indocement," ucapnya.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat meninjau lokasi pembangunan fasilitas pengelolaan sampah Landfill Mining dan RDF Plant di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 10 Oktober 2022. Pada kegiatan tersebut Anies melakukan peninjauan pada sarana dan fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF). Pembangunan Landfill Mining dan RDF Plant telah mencapai 83 persen dan ditargetkan selesai pada Desember 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Proyek pengolahan sampah memiliki kapasitas hingga 3.000 ton sampah per hari. Untuk sampah yang diolah merupakan sampah baru dan sampah lama.
"Yang dihasilkan di sini, tadi saya mendengar kapasitas terpasang bisa sampai 3.000 ton per hari yang diolah. Sekarang ini yang terpakai dari kapasitas 3.000 per hari, 1.000 adalah sampah baru, 1.000 adalah sampah lama yang ada di Bantargebang," ujarnya.
Ubah Tumpukan Sampah Bantargebang jadi RDF
Anies mengatakan tumpukan sampah yang ada di Bantargebang secara bertahap akan diolah menjadi RDF. Selain itu, RDF Plant dan Landfill Mining di Bantargebang menjadi yang terbesar di Indonesia.
"Jadi secara bertahap nanti akan mengolah tumpukan-tumpukan sampah di Bantargebang untuk diubah menjadi RDF, begitu juga sebagian dari sampah baru 1.000 ton diolah menjadi RDF. Ini adalah fasilitas pengolahan RDF terbesar, pertama di Indonesia," ucapnya.
"Dan kami berharap ini nanti bisa dimanfaatkan secara bertahap dengan jual kapasitas terpakai 2.000, mudah-mudahan nanti dengan perjalanan pengalaman dari minggu ke minggu, bulan ke bulan, maka bisa memanfaatkan kapasitas terpasangnya bisa sampai sekitar 3.000 ton per hari yang diolah," sambungnya.
Kadis Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kiswanto mengatakan pembangunan fasilitas ini diawali sejak 2018 dengan menyusun berbagai kajian dan perencanaan untuk memanfaatkan kembali sampah eksisting yang ada di TPST Bantargebang.
"Kami tindaklanjuti dengan pengadaan mesin pengolahan sampah untuk pilot project pengolahan sampah lama Landfill Mining," ujarnya.
Pada 2019, Dinas Lingkungan Hidup melakukan observasi potensi pemanfaatan sampah lama menjadi bahan baku produksi semen bersama PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) untuk selanjutnya diolah menjadi materi bernilai guna Refuse Derived Fuel (RDF) yang dapat dijadikan sebagai bahan bakar alternatif pengganti batubara.
"Kemudian pada 2021 dilakukan kerjasama pemanfaatan RDF hasil Landfill Mining dengan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Indocement)," kata Asep.
Anies Baswedan mengatakan pembangunan pabrik RDF Plant dan Landfill Mining di Bantargebang merupakan wujud komitmen Pemprov DKI menjaga lingkungan. "Ini bagian dari komitmen kita di Jakarta, untuk membuat lingkungan hidup lebih baik, dan paradigma sustainable development diwujudkan dalam bentuk nyata," ujarnya.
Baca juga: Anies Baswedan Percaya KPK Bekerja Profesional dalam Soal Formula E