TEMPO.CO, Jakarta - Progres pekerjaan fasilitas Pengolahan Sampah Landfill Mining dan RDF Plant di Bantargebang telah mencapai 82,9 persen. Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengatakan saat pembangunan fasilitas pengolahan sampah itu lebih cepat dibandingkan progres rencana 81,9 persen, sehingga terdapat deviasi positif 1 persen.
"Kami selalu mengingat pesan Bapak Gubernur ketika groundbreaking proyek 21 Februari 2022, untuk melaksanakan pekerjaan ini secara on schedule, on quality, dan on budget," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Asep Kiswanto di TPST Bantargebang, Senin, 10 Oktober 2022.
Proyeksi progres pekerjaan di akhir Oktober 2022, sebesar 86,5 persen dan di akhir November 2022, seluruh pekerjaan konstruksi dan instalasi mesin utama selesai dilaksanakan untuk selanjutnya dilakukan commissioning hingga akhir Desember 2022, serta memulai operasi pengolahan sampah pada Januari 2023.
Untuk anggaran proyek ini, kata dia, menghabiskan Rp 1.070.325.631.549, atau Rp 1, 07 triliun. "Sudah termasuk kegiatan pengadaan tanah, konstruksi design and build, serta pengadaan sarana-prasarana penunjang lainnya," kata Asep.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat meninjau lokasi pembangunan fasilitas pengelolaan sampah Landfill Mining dan RDF Plant di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 10 Oktober 2022. Pada kegiatan tersebut Anies melakukan peninjauan pada sarana dan fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF). Pembangunan Landfill Mining dan RDF Plant telah mencapai 83 persen dan ditargetkan selesai pada Desember 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Sumber pendanaan berasal dari dana pinjaman daerah mendukung pemulihan ekonomi nasional (PEN) Rp 456.362.761.938,00. "Selebihnya bersumber dari pendanaan APBD Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2022 sebesar Rp 613.962.869.611,00," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan Pembukaan Praresmi Fasilitas Pengolahan Sampah Landfill Mining dan RDF Plant di TPST Bantargebang sebagai Energi Baru Terbarukan.
Ia berharap dengan adanya RDF plant ini akan mengubah paradigma pada TPST Bantargebang, dari yang hanya sebagai Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menjadi sebuah proyek percontohan dan rujukan di Indonesia.
"Alhamdulillah, setelah melalui proses yang cukup panjang, kita sekarang sampai kepada babak baru di TPST Bantargebang," ujarnya.
Keberadaan RDF Plant Bantargebang ini, kata dia, sangat sejalan dengan kampanye Pemprov DKI Jakarta soal gerakan Jakarta Sadar Sampah. Sebab, pembelajaran dan pembentukan kesadaran dapat dimulai dari hal-hal seperti yang diperkenalkan kepada generasi muda, sehingga akan membentuk kebiasaan dan budaya di masyarakat.
Baca juga: Luhut Lihat Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Bantargebang, Bakal Jadi Contoh di Pertemuan G20