TEMPO.CO, Depok - Wali Kota Depok Mohammad Idris meminta seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) setempat agar dapat berpartisipasi menjadi relawan penanggulangan bencana.
"Saya mengharapkan seluruh ASN ikut bertanggung jawab sesuai dengan kapasitas dan kemampuan yang dimiliki," kata Idris saat menjadi pembina apel pagi di Lapangan Balai Kota seperti dikutip situs resmi Pemkot Depok, Senin 10 Oktober 2022.
Idris mengatakan, penanggulangan bencana memang bukan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) seluruh ASN, tetapi ASN di Depok tidak boleh acuh terhadap situasi di wilayahnya akibat cuaca ekstrem saat ini.
"Kalau di wilayahnya terjadi bencana atau mengetahui aduan-aduan dari masyarakat segera sampaikan kepada dinas terkait agar kita bisa melakukan tindak lanjut lebih cepat," katanya.
Selama sepekan ke depan, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Depok akan dilanda cuaca esktrem. Untuk itu diperlukan kewaspadaan tiap-tiap pribadi untuk cepat tanggap dalam merespons segala aduan masyarakat.
"Saya ingatkan berdasarkan informasi dari BMKG, akhir-akhir ini, paling tidak sepekan ini akan terjadi cuaca ekstrem, khususnya Jabodetabek. Jadi, harus waspada," kata Idris.
Hujan es disertai angin puting beliung melanda sebagian Kota Depok, di wilayah Sawangan dan sekitarnya pada Minggu 9 Oktober 2022 sekitar pukul 16.30.
Musibah itu sempat membuat pohon-pohon di akses jalan utama tumbang hingga menutup badan jalan dan membuat kerusakan pada aliran listrik. Sebanyak 10 rumah warga di Kecamatan Sawangan dan Bojongsari juga mengalami kerusakan pada bagian atap karena disapu angin puting beliung.
Sampai hari ini Kota Depok belum memiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Penanganan kebencanaan selama ini ditangani oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA
Baca juga: Dampak Hujan Es Disertai Angin Kencang, 10 Rumah di Depok Rusak Bagian Atap