TEMPO.CO, Bogor - Wali Kota Bogor Bima Arya bakal mengecek kelayakan semua drainase di pinggir jalan setelah kejadian mahasiswa IPB jatuh dan hanyut di drainase Jalan Dadali, Tanahsareal.
Saat meninjau lokasi drainase di Jalan Dadali, Bima mengungkap laporan opsi tindakan yang perlu dilakukan pemerintah kota dalam evaluasi kelayakan drainase di daerah itu.
"Kami akan cek semuanya dan audit semuanya. Termasuk di Dadali," kata Bima di Bogor, Kamis, 13 Oktober 2022.
Dari laporan itu, ada drainase yang kondisinya tertutup sampah pedagang kaki lima (PKL). Ada pula drainase yang mesti ditutup.
Semua laporan itu akan dievaluasi untuk menjaga keamanan masyarakat di sekitar drainase maupun mengantisipasi risiko longsor. Untuk sementara, drainase di belokan Jalan Dadali diberi pagar agar tidak ada lagi kejadian pengendara atau warga terperosok ketika hujan deras.
"Saya perintahkan di Dadali pasang tanda agar warga menghindari saat hujan. Saya koordinasi PUPR dan Disperumkim untuk proses audit secara fisik semua," kata Wali Kota Bogor itu.
Hingga hari ini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian mahasiswa IPB Adzra Nabila diduga jatuh ke selokan dan hanyut ke dalam drainase menuju Sungai Ciilwung pada Selasa, 11 Oktober lalu.
Akibat cuaca ekstrem, Pemerintah Kota Bogor menetapkan situasi daerah tanggap darurat bencana hingga Desember 2022. Dalam sepekan ini, kejadian cuaca ekstrem menyebabkan sejumlah lokasi di kota itu longsor, pohon tumbang, hingga orang jatuh ke drainase dan hanyut.
Selain meninjau drainase di Jalan Dadali, Bima Arya juga meninjau lokasi longsor di Gang Barjo, Kampung Kebon Jahe, Kelurahan Kebonkelapa di Bogor Tengah. Bima menginstruksikan seluruh aparat siaga dan meminta masyarakat waspada bencana hidrometeorologi. Menurut dia, pemerintah kota akan bergerak cepat tidak hanya solusi jangka pendek tetapi solusi permanen dengan merelokasi warga dari lokasi rawan bencana.
Baca juga: Bima Arya Tetapkan Kota Bogor Tanggap Darurat Bencana Hingga Desember Nanti
