TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan ada lima dimensi yang dilakukan untuk mengintegrasikan layanan angkutan umum secara utuh. Dimensi tersebut, yaitu integrasi prasarana atau fisik, integrasi layanan, jadwal, tarif dan sistem pembayaran, serta integrasi data dan informasi.
“Lima dimensi ini yang harus dilakukan integrasi, baru dinyatakan sebuah layanan angkutan umum di kota terintegrasi secara paripurna, dan itu yang didesain di tahun pertama kepemimpinan Pak Gubernur,” katanya dalam acara Morning Policy Brief Menjaga Keberlangsungan Integrasi Transportasi Jakarta di Hotel Shangri-La, Jumat, 14 Oktober 2022.
Dishub DKI Jakarta, kata Syafrin, sudah menyiapkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Induk Transportasi Jakarta untuk menjaga agar integrasi transportasi Jakarta berkelanjutan.
Menurut dia, Raperda ini nantinya menjadi landasan hukum bagi seluruh pemangku kebijakan di Jakarta untuk dapat terus menjaga dan meningkatan prinsip-prinsip dari lima dimensi tersebut. “Kami sudah siapkan regulasinya sekarang sedang pembahasan di DPRD,” ujarnya.
Syafrin mengatakan, visi Pemprov DKI Jakarta mewujudkan Jakarta Kota Global melalui penyediaan layanan transportasi yang andal, modern, dan berdaya saing internasional dengan angkutan publik sebagai layanan utama.
“Berkat kolaborasi maka pelaku sektor transportasi itu tidak mengeksekusikanya secara mandiri, tapi seluruh kota itu bergerak,” kata Syafrin.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia DKI Jakarta Mochamad Miftahulloh mengatakan acara Morning Policy Brief merupakan platform khusus yang bertujuan memfasilitasi masyarakat dan pemangky kebijakan berbagi pengalaman dan menyampaikan ide-ide dalam rangka memperkaya atau menyempurnakan apa yang sudah dan sedang dilakukan Pemprov.
Tema ini dipilih, kata dia, karena pekerjaan rumah Pemprov DKI Jakarta soal integrasi transpotasi Jakarta masih besar, sehingga memerlukan masukan-masukan, ide maupun gagasan.
“Penerapan integrasi transportasi Jakarta sudah bagus tapi kita terus sempurnakan lagi. Jakarta akan menjadi Kota Global, di mana salah satu cirinya adalah transportasi itu bisa terintegrasi dan masyarakatnya juga mau untuk menggunakan transportasi publik,” kata Miftah.
Menurut Miftah, salah satu pekerjaan rumah dalam program ini mengubah pola pikir dan menggerakkan masyarakat beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi publik, sehingga memberikan dampak positif di antaranya, tingkat kemacetan dan polusi bisa ditekan.
MUTIA YUANTISYA
Baca juga: Dishub DKI Targetkan Seluruh Angkot Gabung Jaklingko pada 2026
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.