TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 8 warga Jakarta Barat diduga menderita gangguan ginjal akut dan dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat. Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Erizon Safari mengatakan semua pasien gagal ginjal akut yang dirawat di RSCM itu masih di bawah umur.
"Rujukan untuk menangani gagal ginjal akut di RSCM," kata Erizon di Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2022, seperti dikutip dari Antara.
Para pasien gagal ginjal akut anak itu tercatat sebagai warga Kecamatan Cengkareng, Kebon Jeruk dan Kembangan. Lima pasien adalah warga Cengkareng, dua pasien dari Kebon Jeruk dan satu warga Kembangan.
Erizon menjelaskan semua pasien itu memiliki gejala yang sama sebelum didiagnosis gagal ginjal akut. "Umumnya semua masuk dengan keluhan tidak bisa buang air kecil, lainnya mungkin ada demam," ujarnya.
Erizon belum bisa memastikan penyebab gangguan ginjal akut itu pada anak-anak tersebut. Dia juga belum bisa memastikan apakah anak-anak itu mengonsumsi obat sirup penurun panas yang diduga sebagai penyebab gagal ginjal akut anak.
"Belum bisa dibuktikan, cuma kalau belajar dari negara asing memang disinyalir karena pelarut obat obatan tersebut," tambahnya.
Baca juga: Kasus Gagal Ginjal Akut Ditemukan di Kota Depok, Satu Balita Meninggal di RSCM
Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan instruksi melarang penjualan obat sirup yang diduga tercemar EG (ethylene glycol-EG), DEG (diethylene glycol-DEG), dan EGBE (ethylene glycol butyl ether). Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga telah menarik peredaran 5 merek obat sirup.
Pada saat ini, semua pasien gagal ginjal akut misterius itu dipastikan telah berada dalam penanganan intensif di rumah sakit.
Cegah Gangguan Ginjal Akut, Warga Diminta Terapkan Pola Hidup Sehat
Erizon juga mengimbau kepada warga Jakarta Barat untuk menerapkan pola hidup sehat. Warga juga diimbau makan makanan bersih demi terhindar dari gagal ginjal akut.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI, sejak Januari 2022 hingga 19 Oktober 2022, total ada 71 kasus gagal ginjal akut yang menimpa sebagian besar anak-anak berusia di bawah enam tahun.
Sebanyak 16 orang masih menjalani perawatan karena gangguan ginjal akut dan 15 orang dinyatakan sudah sembuh.