TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan mahasiswa menuntut Rektor UPN Veteran Jakarta Anter Venus mencabut surat keputusan pembubaran Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pecinta Alam Girigahana. Pembubaran UKM pecinta alam itu dilakukan oleh Rektor UPN Veteran Jakarta sebelumnya, Erna Hernawati, pada 29 September 2022.
Juru bicara Girigahana Rudy Hermanto mengatakan, anggota UKM pecinta alam itu telah menggelar musyawarah untuk menuntut SKEP pembubaran itu dicabut. Dia menilai, SKEP itu menunjukan sikap yang bertentangan dengan visi Kampus Merdeka yang dicanangkan Kemendikbud.
Para mahasiswa mempertanyakan pembubaran UKM yang dilakukan Erna hanya beberapa hari sebelum masa tugasnya berakhir.
“Ini ada apa, di ujung masa jabatannya rektor lama justru mengeluarkan keputusan strategis yang membunuh unit kegiatan mahasiswa tertua di UPN Veteran Jakarta ini,” kata Rudy di Jakarta, Kamis 27 Oktober 2022.
Tuduhan yang dicantumkan di SKEP itu juga dinilai berpihak dan provokatif. Rudy mempertanyakan atas dasar apa rektor lama menduga Girigahana dapat menimbulkan ancaman serta mengganggu keamanan dan ketertiban di kampus.
“Kita ini UKM yang usianya sudah 41 tahun, dan menjadi tempat bagi mahasiswa menyalurkan hobi berkegiatan di alam bebas. Lalu ancaman seperti apa yang bisa kami lakukan untuk kampus sebesar UPN Veteran, yang juga menjadi tempat kami belajar?,” ujarnya.
Selama ini, kata Rudi, Girigahana banyak mendapatkan prestasi untuk kampus UPN. Disebutkan, UKM itu juga banyak terlibat langsung dalam kegiatan lingkungan.
“Kami justru banyak mengukir prestasi yang membawa nama harum kampus UPN. Kami juga terlibat langsung dalam banyak kegiatan penanggulangan bencana, kampanye lingkungan hidup dan sebagainya,” tambah dia.
Para mahasiswa pecinta alam dan sejumlah aktivis kini berupaya membuka ruang dialog dengan rektor baru Anter Venus. Dia yakin rektor baru mau mendengarkan aspirasi mereka untuk mencari solusi terbaik, terlebih rektor baru UPN VJ merupakan seorang pakar komunikasi.
Ucapan Dukungan dari Para Aktivis Kampus
Dukungan untuk UKM Girigahana pun banyak didapatkan dari para aktivis pecinta alam, baik dari dalam maupun luar kampus. Akun media sosial Girigahana pun dipenuhi ucapan dukungan di antaranya dari Unila, Unsahid, UPN Jogjakarta, hingga UPN Surabaya.
“Girigahana sudah puluhan tahun ikut andil dalam membesarkan nama UPN VJ. Kalau ada satu atau dua anggotanya yang dianggap salah, ya jangan organisasinya yang dibubarkan. Harusnya kan dibina, dan bukan malah dibinasakan,” ucap Ayek, mantan aktivis Teater UPN VJ.
Ichwan Basir, mantan aktivis Lembaga Pers Mahasiwa ASPIRASI UPN VJ juga menyayangkan pembubaran organisasi mahasiswa itu. "Permbubaran organisasi yang bertujuan menyalurkan hobi dan kreativitas mahasiswa, bukan suatu hal yang bijak. Kalau ini dibiarkan, bisa berdampak buruk pada “berkehidupan” di kampus,” ujarnya.
Dukungan bagi Girigahana juga disampaikan Blonky, aktivis Wapalapa Universitas Pakuan, Bogor. “Organisasi pecinta alam adalah tempat mencetak mahasiswa mandiri, berkarakter dan memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Sehingga kami menolak keras pembubaran Girigahana,” ujar Blonky.
Sekjen PB Federasi Arung Jeram Indonesia Hendry Wijaya juga menyampaikan keprihatinannya atas keputusan pembubaran organisasi mahasiswa pencinta alam UPN Veteran Jakarta. Dia berharap rektorat membuka ruang dialog. "Karena kader-kader Girigahana telah ikut berperan dalam perkembangan olahraga arung jeram dan panjat tebing di Indonesia,“ kata Hendry.
Baca juga: Rektor UPN Veteran Jakarta Bekukan Sementara Seluruh Kegiatan Menwa