Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yaqut Minta Ribuan Kader Banser DKI Jaga NKRI dan Ulama

Reporter

image-gnews
Ketua GP Ansor sekaligus Menteri Agama Yaqut Choli Qoumas memberikan sambutan dalam acara Pendidikan dan Latihan Dasar Akbar Satkorwil Banser DKI Jakarta, 28 Oktober 2022. Foto: Kementerian Agama
Ketua GP Ansor sekaligus Menteri Agama Yaqut Choli Qoumas memberikan sambutan dalam acara Pendidikan dan Latihan Dasar Akbar Satkorwil Banser DKI Jakarta, 28 Oktober 2022. Foto: Kementerian Agama
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta kader Barisan Ansor Serbaguna (Banser) untuk menjaga NKRI dan ulama. Ia menilai hal itu bagian dari wujud cinta dan pengabdian kepada dan negara.

"Banyak yang mengaku mencintai Indonesia, tapi enggan berbuat untuk menjaga kedamaian dan kerukunan negeri ini. Jadi sekali lagi tugas kita adalah menjaga keutuhan negara dengan segala perbedaan dan keragaman yang ada di dalamnya," kata Yaqut di Jakarta, Jumat, 28 Oktober 2022 dikutip dari laman resmi Kementerian Agama.

Pesan tersebut Yaqut sampaikan saat ia membuka Pendidikan dan Latihan Dasar Akbar Satkorwil Banser DKI Jakarta yang diikuti lebih dari 1000 peserta.

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum GP Ansor ini menjelaskan keutuhan NKRI adalah harga mati seperti yang telah diperjuangkan para pejuang saat merebut kemerdekaan dari penjajah. "Tidak semua orang bisa menjadi Banser. Jadi beruntunglah anda semua yang hari ini dan beberapa hari ke depan dapat bergabung dan menjadi keluarga baru Banser," ujar dia.

Menurut Yaqut, saat ini masyarakat Indonesia tidak perlu mengangkat bambu runcing, mengorbankan nyawa dan harta untuk melawan penjajah. Ia menilai yang dibutuhkan sekarang adalah keteguhan hati dalam menjaga NKRI dan ulama sebagai amanat dari para pendahulu yang telah berjuang keras memerdekakan dan mempersatukan negara ini.

Baca juga: Menag Yaqut Serahkan Bantuan Rp1 Miliar ke Gereja Katedral Jakarta

"Indonesia ini ada karena keberagamannya. Benar bahwa tanpa Islam negara ini tidak ada. Tapi juga tanpa Kristen, Khatolik, Hindu, Budha dan Konghucu negara ini belum tentu ada," ujar Yaqut.

Saat Yaqut Singgung Soal Kualat Kiai di Depan Ribuan Kader Ansor

Yaqut Cholil Qoumas sempat menyinggung soal kualat kiai saat menghadiri apel siaga Ansor dan Banser di Alun-alun Kidul Yogyakarta, Ahad sore 23 Oktober 2022.

Dalam apel yang dihadiri ribuan kader GP Ansor dan Banser untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad itu, Yaqut meminta para kader selalu berhati hati dalam melangkah dan juga melaksanakan amanat para kiai. "Jangan pernah melakukan sesuatu yang membuat kalian kualat," kata Yaqut yang juga Menteri Agama itu.

Yaqut mencontohkan, perbuatan kualat itu antara lain ketika tidak taat pada perintah kiai dan hanya diam ketika ada pihak yang mencoba mengoyak persatuan-kesatuan NKRI.

"Kualat itu seperti melawan perintah kiai, membiarkan mereka yang merongrong NKRI, itu namanya kualat," kata Yaqut. Dia pun menyebut jika ada pejabat yang korupsi itu juga kualat. Begitu pula dengan anggota Dewan Perwakilan Daerah atau DPD yang tidak pernah ngantor. Jadi anggota DPR tak memperjuangkan kepentingan rakyat, kata Yaqut, juga kualat.

"Jadi Banser tidak melakukan apa-apa juga kualat," kata Yaqut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yaqut pun menyinggung soal dirinya yang kini ditunjuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjabat sebagai Menteri Agama. "Saat ini jika pimpinan dari Ansor dan Banser mendapatkan amanat dari Presiden untuk menjadi salah satu pembantunya, ya wajar-wajar saja," kata dia.

Yaqut mengatakan, yang paling penting saat ini bukanlah pangkat dan jabatan.

"Yang paling penting bagi kita sebagai kader Ansor dan Banser adalah bagaimana kita mampu melakukan sesuatu yang bermanfaat, itu yang paling penting," ujar dia. Sebab itu, kata dia, kalau jadi menteri tidak ada manfaatnya ya tidak usah jadi menteri.

"Wong tidak ada gunanya," kata dia. Menurut Yaqut, jika jadi anggota DPD tak ada manfaatnya, tak usah jadi senator. Begitu juga jika jadi anggota dewan tak ada manfaatnya, tak perlu jadi anggota DPR.

"Lebih baik menjadi Banser yang tidak ada gajinya tapi bermanfaat bagi seluruh kehidupan masyarakat," kata Yaqut.

Menurut Yaqut, yang penting itu dalam setiap profesi yang diemban para kader Ansor-Banser bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat.

"Banser kalau diperintah kiai menjaga sepeda waktu pengajian ada manfaatnya tidak? Kalau ada manfaatnya lakukan," kata dia.

"Kalau diperintah kiai untuk menjaga sandal ada manfaatnya tidak? Setiap perintah kiai pasti ada manfaatnya dan Banser tidak boleh menolak apapun perintah kiai."

Yaqut mengatakan, tanpa ada kader-kader Ansor dan Banser, belum tentu Indonesia ini seperti yang dibayangkan sekarang. "Ansor-Banser tidak pernah lepas dari setiap episode sejarah bangsa ini," ujarnya.

KEMENAG | PRIBADI WICAKSONO

Baca juga: RS Haji Jakarta Diduga Belum Bayarkan Pesangon dan BPJS Karyawannya Sejak 2020

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

3 hari lalu

Jamaah haji mengelilingi Ka'bah, 1 Juli 2022. REUTERS/Mohammed Salem
23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

Kementerian Agama sedang menyiapkan dokumen dan memproses visa jemaah haji regular Indonesia.


Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

4 hari lalu

Petugas melayani umat Islam yang membayar zakat fitrah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis, 4 April 2024.. Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Baznas Masjid Istiqlal membuka layanan pembayaran zakat fitrah berupa 3,5 liter beras atau uang senilai Rp50.000 yang berlangsung hingga malam takbiran. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

Tim ini dibentuk sebagai upaya Kemenag dalam mengoptimalkan pemanfaatan potensi besar yang terdapat dalam zakat dan wakaf.


Kemenag Fasilitasi Ribuan Warga Balik ke Tempat Kerja setelah Mudik

5 hari lalu

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat ditemui usai melaksanakan Salat Idulfitri 1445 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. TEMPO/Adinda Jasmine
Kemenag Fasilitasi Ribuan Warga Balik ke Tempat Kerja setelah Mudik

Kemenag mamfasilitasi ribuan warga untuk balik dari kampung ke tempat kerja mereka di Jakarta setelah mudik.


72 Tahun Kopassus, Ini Makna Kalimat dan Simbol Korps Baret Merah

6 hari lalu

Logo Kopasus. Istimewa
72 Tahun Kopassus, Ini Makna Kalimat dan Simbol Korps Baret Merah

16 April diperingati sebagai hari Kopassus. Ini makna tulisan dan simbol yang terdapat pada baret merah Kopassus.


Menag Yaqut Minta Penyuluh Agama dan Penghulu Dukung Empat Program Prioritas Pemerintah

9 hari lalu

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menghadiri konferensi pers Sidang Isbat Penetapan 1 Syawal 1445 Hijriah (H) di Auditorium H.M. Rasjidi, Kantor Kemenag RI, Jakarta, Selasa, 9 April 2024. Sebagaimana disepakati dalam hasil Sidang Isbat, Idulfitri 1445 H ditetapkan jatuh pada hari Rabu, 10 April 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Menag Yaqut Minta Penyuluh Agama dan Penghulu Dukung Empat Program Prioritas Pemerintah

Menag Yaqut Cholil Qoumas meminta penyuluh agama dan penghulu ikut mendukung pelaksanaan program prioritas pemerintah.


Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

15 hari lalu

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Penglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memberikan keterangan kepada wartawan usai acara buka puasa bersama TNI-Polri di Jakarta, Selasa, 2 April 2024. ANTARA/Laily Rahmawaty
Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengucapkan selamat Idul Fitri 1445 H. Ia menyinggung tentang toleransi.


Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

16 hari lalu

Petugas Kantor Kemenag Kota Sabang melakukan pemantauan hilal di Tugu Kilometer Nol Indonesia, Kota Sabang, Aceh, Minggu, 10 Maret 2024. Kementerian Agama menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024 ANTARA/Khalis Surry
Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

Menentukan 1 syawal Idul Fitri atau lebaran terdapat metode hisab dan rukyatul hilal. Apa perbedaan kedua sistem itu?


KWI Pastikan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024

16 hari lalu

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus di Vatikan, 17 Desember 2023. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
KWI Pastikan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024

Walaupun rencana kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia terus memancarkan sinyal positif, Antonius mengatakan hal itu masih tentatif.


Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

17 hari lalu

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kanan) menyampaikan keterangan kepada wartawan tentang hasil Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadhan 1445 Hijriah di Kantor Kemenag, Jakarta, Minggu, 10 Maret 2024. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

Sidang isbat akan diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama


Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

18 hari lalu

Umat muslim jamaah Masjid Aolia bersiap untuk melaksanakan ibadah Salat Idul Fitri di Giriharjo, Panggang, Gunung Kidul, D.I Yogyakarta, Jumat, 5 April 2024. Jamaah Masjid Aolia menetapkan jatuhnya 1 Syawal 1445 H pada Jumat (5/4/2024) didasari petunjuk dari pimpinan jamaah Masjid Aolia, KH Raden Ibnu Hajar Sholeh atau yang biasa dikenal dengan nama Mbah Benu. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

Jemaah Masjid Aolia di Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta telah merayakan Idul Fitri. Bagaimana asal usul jemaah asuhan Mbah Benu ini?