Dalam konferensi pers sebelumnya, Ketua Pengurus Harian Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) Danton Sihombing mengatakan musyawarah itu bertujuan untuk menyampaikan berbagai hal tentang perkembangan kesenian di Jakarta. Menurut dia, kegiatan itu adalah musyawarah pertama berdasarkan Pergub nomor 4 tahun 2020.
"Sejarah TIM ini adalah ruang dialog secara formal dan informal. Musyawarah ini sebagai upaya pertama yang masih dipelajari, baik teknis maupun hal-hat terkait bagaimana menghubungkan, mencari relasi-relasi satu dengan yang lain," ujar Danton di Teater Sjumandjaya, Kineforum, Taman Ismail Marzuki, 25 Oktober 2022.
Lewat musyawarah tersebut, ketua pengurus harian Dewan Kesenian Jakarta itu berharap bisa melihat apa saja kebutuhan untuk memajukan kesenian Jakarta. "Selama ini DKJ sangat bersentuhan erat dengan kerja-kerja birokrasi dinas pekerjaan sampai gubernur DKI Jakarta. Dalam Pergub, DKJ sebagai mitra gubernur untuk memberikan kemajuan kesenian Jakarta," kata Danton.
Namun musyawarah DKJ itu ditentang oleh Masyarakat Kesenian Jakarta. Ketua Badan Pengurus Harian Masyarakat Kesenian Jakarta (MKJ), Arie Batubara, mengatakan pihaknya menolak rencana penyelenggaraan musyawarah versi Dewan Kesenian Jakarta (DKJ).
Menurut dia, musyawarah tersebut diduga tidak sesuai dalam Pergub Nomor 4 Tahun 2020 tentang Akademi Jakarta dan Dewan Kesenian Jakarta, baik yang sifatnya normatif maupun substansial.
Baca juga: Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi Dewan Kesenian Jakarta Dihentikan