TEMPO.CO, Jakarta - Rizky Noviyandi Achmad atau RNA, 30 tahun, ayah yang membunuh anak kandungnya sendiri di Depok mengaku khilaf saat melakukan aksinya. Ia mengaku emosi karena anaknya tidak pernah menghargainya sebagai seorang ayah.
“Saya khilaf, pak, saya sering dibuat kesal terus sama dia, enggak pernah dihargai, selalu diinjak-injak, saya juga sebagai laki-laki punya harga diri,” kata Rizky menyesali perbuatannya membunuh anak kandungnya di kantor Polres Metro Depok, Rabu, 2 November 2022.
Rizky mengatakan sebenarnya dia meluapkan kekesalannya kepada istrinya, NI, 31 tahun, yang selalu minta cerai. Namun, ia merasa anak sulungnya, KPC, 11 tahun, sudah terpengaruhi oleh ibunya. Alhasil kemarahan Rizky terlampiaskan pula ke anaknya itu. “Saya tanya enggak pernah jawab, saya tegur aja dia cuek aja gitu, saya emosi,” kata Rizky.
Berawal dari Pertengkaran Suami Istri
Rizky menceritakan pembunuhan ini berawal saat ia bertengkar dengan istrinya yang memaksa agar dipulangkan ke rumah pamannya pada Selasa, 1 November 2022, karena ingin bercerai.
“Saat itu saya ngomong ke anak saya, ‘Key dengar ayah mau bicara’, tapi dihiraukan malah buang muka, akhirnya dari situ saya muncak,” kata Rizky.
Emosi Rizky pun semakin menjadi-jadi. Sebilah golok yang berada di bawah meja ruang tamu ia raih dan digunakan untuk melukai leher istrinya. “Spontan saya lihat golok di bawah meja, langsung saya bacok istri saya di leher,” kata dia.
Melihat perbuatan ayahnya pada ibunya, KPC mencoba lari. Namun, Rizky berhasil mengejar dan melukainya. KPC, yang sudah mengenakan seragam sekolah dasar putih-merah, pun tewas karena mengalami luka bacok di sekujur tubuhnya mulai dari kepala, mata, leher, hingga tangan, dan beberapa jari putus.
Sementara ibunya, NI, kritis karena mengalami luka bacok di bagian wajah dan badan. Saat ini korban masih dalam perawatan di rumah sakit.
Rizky kini ditahan di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Metro Depok. Polisi menyita satu barang bukti pembunuhan dan KDRT itu berupa sebilah parang yang masih berlumuran darah.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA
Baca juga: Saksi Pembunuhan Anak Kandung di Depok Tak Berani Menolong karena Pelaku Membabi Buta