TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPRD DKI dari PSI Eneng Malianasari menuding keberadaan jalur sepeda jadi biang kemacetan di Jakarta semakin parah. Dari sejumlah ruas jalan yang terdapat jalur sepeda, menunjukkan adanya kemacetan yang semakin parah.
Eneng yang tercatat sebagai anggota Badan Anggaran DPRD DKI itu mengatakan keberadaan jalur sepeda justru membuat laju kendaraan semakin lambat. Akibatnya macet semakin parah.
“Jalur sepeda yang dibangun di jalan protokol, ketimbang memperlancar mobil atau motor, justru malah memperlambat," kata politikus PSI itu seperti dikutip dari laman DPRD DKI Jakarta, Rabu, 2 November 2022.
Karena itu, ia mempertanyakan langkah Dinas Perhubungan DKI yang akan menambah jalur sepeda di saat tren penggunaan sepeda, kata dia, semakin menurun. Ia menilai, penambahan jalur sepeda tidak akan efektif.
“Pada akhirnya jalur fungsinya enggak jelas. Sepedanya juga nggak ada, disebut jalur motor juga itu tidak boleh dilewati motor,” katanya dalam rapat pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD tahun 2023 di Bogor, Selasa, 1 November2022.
DKI bangun jalur sepeda sepanjang 309,5 kilometer
Jalur sepeda merupakan salah satu program andalan yang dijalankan Gubernur DKI Anies Baswedan. Tahun ini setidaknya, akan ada jalur sepeda sepanjang 309,5 kilometer.Hingga saat ini, jalur sepeda yang sudah terbangun ada 114,5 kilometer. Akan ada penambahan 195 kilometer jalur sepeda hingga akhir tahun 2022 nanti.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo mengatakan penambahan jalur sepeda akan dibangun di 20 titik ruas jalan. Untuk rencana penambahan jalur sepeda itu diperlukan anggaran Rp 119 miliar.
Dengan penambahan jalur sepeda itu diharapkan akan ikut menambaj jumlah pesepeda. Data Dishub DKI pada 2005 menunjukkan hanya 47 orang yang menggunakan sepeda per hari. Namun jumlahnya melonjak hingga 3.000 orang per hari setelah ada jalur sepeda. Pada Agustus 2022, jumlah pesepeda mencapai 4.000 orang per hari.
Penambahan jalur sepeda di 20 ruas jalan
Penambahan jalur sepeda hingga akhir 2022 dilakukan di 20 ruas jalan:
1. Prof Dr Satrio sepanjang 5,3 km
2. DI Panjaitan-Yos Sudarso: 22,1 km
3. Gambir-Cikini-Rasuna: 13,2 km
4. Tugu Tani-Simpang Senen: 2,1 km
5. Simpang Senen-Salemba Raya: 4,8 km
6. Otto Iskandar Dinata: 4,4 km
7. MT Haryono-Palmerah: 15,4 km
8. Dr Sahardjo-Dr Supomo: 8,4 km
9. Kebayoran Baru Extension: 8,7 km
10. Pattimura-Iskandarsyah Raya: 3,7 km
11. Pejompongan Galunggung: 10,6 km
12. Perintis Kemerdekaan-Simpang Senen: 25,5 km
13. S Parman: 8,5 km
14. Juanda-Pecenongan: 8,5 km
15. Suryopranoto-Pos: 5,8 km
16. Simpang Rasuna-Ragunan: 12,1 km
17. I Gusti Ngurah Rai: 12,8 km
18. Dewi Sartika: 9,4 km
19. KH Mas Mansyur: 8,7 km
20. Suryopranoto-Pos: 5,6 km
Anies Baswedan targetkan 500 km jalur sepeda
Pada Juni lalu, Gubernur DKI Jakarta kala itu, Anies Baswedan menargetkan Ibu Kota bisa mempunyai jalur sepeda sepanjang 500 kilometer. “Target akhir tahun ini bertambah 250 kilometer,” ujar dia saat memperingati Hari Sepeda Dunia di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat, 3 Juni 2022.
Menurut Anies, target 500 kilometer terhalang karena adanya pandemi Covid-19. “Tapi kami berharap itu nanti tuntas, jadi, kalau tahun ini sudah 250 kilometer insya Allah akan cepat tercapai,” kata Anies.
Saat menjabat sebagai Gubernur DKI, Anies Baswedan memasukkan ketentuan soal jalur sepeda dalam regulasi tata ruang Ibu Kota. Ke depannya, pembangunan jalur sepeda harus terintegrasi dengan transportasi umum.
"Jalur sepeda paling sedikit memperhatikan ketentuan terintegrasi dengan angkutan umum massal," demikian bunyi Peraturan Gubernur DKI Nomor 31 Tahun 2022.
Pergub 31/2022 mengatur tentang Rencana Detail Tata Ruang Wilayah Perencanaan Jakarta yang diteken Anies pada 27 Juni 2022. Pergub ini menggantikan Peraturan Daerah DKI Nomor 1 Tahun 2014 tentang RDTR dan Peraturan Zonasi.
Baca juga: Anies Baswedan Masukkan Jalur Sepeda dalam Rencana Detail Tata Ruang Jakarta