TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono akan menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo soal angkutan massal perkotaan yang dibahas dalam rapat terbatas (ratas) di Istana Merdeka, Rabu kemarin.
"Sesuai arahan Pak Presiden yang mengatakan bahwa angkutan massal perkotaan menjadi satu keharusan yang perlu diintensifkan dan DKI Jakarta dinilai paling representatif untuk digunakan sebagai contoh angkutan massal perkotaan bagi kota-kota lain di tanah air,” kata Heru Budi dalam keterangan tertulis, Kamis, 3 November 2022.
Heru akan melakukan upaya yang mendukung pengintensifan angkutan massal perkotaan dengan berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
“Kami akan mengupayakan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang sudah ada, sekaligus merencanakan dan membangun angkutan massal," ujarnya.
Dala ratas itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melaporkan kepada Presiden Jokowi soal perkembangan pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) di DKI Jakarta.
Menurutnya, investor dalam pembangunan MRT tidak hanya dari Jepang, tetapi juga dari Korea dan Inggris yang akan ikut masuk sebagai konsorsium.
"Kami rencanakan pada saat G20, ada signing antara pihak Indonesia, itu Kemenhub dan DKI dan pihak Jepang, Korea, dan Inggris," ujar Menhub Budi.
Menhub Budi menyampaikan bahwa Kementerian Perhubungan akan mendukung visi Presiden Jokowi yang mengutamakan angkutan massal perkotaan dengan menjadikan DKI Jakarta sebagai contoh, sementara daerah-daerah lain di Tanah Air akan dimulai dengan studi kajian soal angkutan massal. "Tentu waktu dari pembangunan ini dikaitkan dengan kemampuan finansial dari pemerintah dan pemerintah daerah," katanya.
Baca juga: Dishub DKI Integrasikan Tiga Moda Transportasi Angkutan Massal Transjakarta, MRT dan LRT