TEMPO.CO, Jakarta - Jalan Raya Sukamakmur yang menjadi akses utama warga di perbatasan Kabupaten Bogor dan Cianjur, tepatnya di Desa Wargajaya sepanjang enam kilometer dibiarkan rusak. Selain banyak berlubang sedalam 10 hingga 40 sentimeter, jalan tersebut juga sering makan korban kecelakaan. Bahkan, kini warga kesulitan untuk beraktivitas. Untuk memenuhi kebutuhan atau mengakses pelayanan kesehatan pun, warga lebih memilih ke wilayah Cianjur untuk berobat.
"Selain memangkas jarak tempuh, jalan menuju Cianjur lebih bagus karena dirawat. Kalau ke rumah sakit atau Puskesmas yang ada di Bogor, kami harus lewati jalan rusak dan berbolong. Itu lebih membahayakan, juga jarak tempuhnya bisa 2 hingga 3 jam. Kalau ke Cianjur karena jalan bagus, cukup 1 jam sampai," kata Hendi, 42 tahun, warga setempat Sabtu, 5 November 2022.
Hendi mengatakan beban masyarakat di Kecamatan Sukamakmur seakan tidak ada hentinya, mulai dari sulitnya transportasi hingga akses jalan rusak membuat perekonomian warga juga terganggu. Padahal, jalan yang mengalami kerusakan itu merupakan akses utama bagi warga.
Selain untuk kepentingan seperti pendidikan dan kesehatan, jalan tersebut merupakan jalur ekonomi. Sebab, jalan tersebut merupakan jalur pariwisata yang sering di lalui wisatawan.
Baca: 6 Vila Milik Orang Jakarta di Kawasan Puncak Porak-poranda Diterjang Tanah Longsor
“Kalau jalan rusak begini perekonomian warga terhambat karena biasanya warga jualan minuman sama makanan di pinggir jalan yang suka dibeli sama wisatawan yang lewat. Sekarang susah, wisatawan juga ogah ke Sukamakmur karena jalan rusak dan membahayakan karena lubangnya dalam-dalam," ucap Hendi menjelaskan.
Dikonfirmasi Camat Sukamakmur, Bakri Hasan mengatakan pihaknya sudah melayangkan surat kepada dinas terkait untuk segera dilakukan perbaikan jalan tersebut karena memang sudah banyak dikeluhkan warga. Bahkan Bakri menyebut, tahun ini jalan rusak tersebut hanya dilakukan perawatan sekali saja.
"Jangan sampai akibat jalan rusak ini, warga menjadi korban. Saya dari Pemerintah Kecamatan sudah memberikan surat kepada dinas terkait untuk dilakukan perbaikan, sesegera mungkin. Dalam tahun ini cuma dilakukan perawatan sekali, itu pun tidak sampai sebulan sudah kembali rusak," kata Bakri.
Baca juga: BIG dan BPBD Bikin Peta Wilayah Kabupaten Bogor yang Rawan Bencana
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.