TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Operasi dan Keselamatan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Yoga Adiwinarto menyebutkan tingkat kecelakaan (accident rate) bus Transjakarta mengalami penurunan selama 2 tahun terakhir. Tingkat kecelakaan juga menunjukkan penurunan pada tiga kuartal 2022.
Tercatat, accident rate pada 2018 adalah 1,67, namun baik menjadi 2,68 pada 2019. Namun pada 2020, tingkat kecelakaan kembali turun menjadi 1,82, dan terus turun menjadi 0,78 pada 2021. Pada 2022, angkanya menurun ke 0,51.
"Hal itu berdasarkan accident rate per 100.000 km sesuai PM 85 tahun 2018," kata Yoga di Jakarta, Selasa, 8 November 2022.
Yoga juga memaparkan kinerja operasional Transjakarta pada 2002. Pada tahun ini, PT Transjakarta telah melakukan pembukaan 27 rute baru. Bila tahun 2021 terdapat 175 rute, sekarang ada 202 rute.
Transjakarta Tambah Armada
PT Transjakarta juga menambah 223 armada. Pada 2021, perusahaan transportasi itu memiliki 3.413 armada, dan tahun ini bertambah menjadi 3.636 unit. "Ada yang bus besar, ada juga yang bus kecil (mikrotrans/angkot)," ujarnya.
Jumlah penumpang juga meningkat. Pada awal Februari, Transjakarta dapat mengangkut sebanyak 817.000 penumpang per hari.
"Pelanggan meningkat sebanyak 57 persen. Jadi yang tadinya di tahun 2021 hanya 87,2 juta pelanggan, kami bisa meraih hingga 137 juta pelanggan dari bulan September 2021 sampai September 2022," ucap Yoga.
Cakupan layanan Transjakarta per Desember 2021 tercatat 82,1 persen dengan penambahan 27 rute dan 16 rute yang dilakukan modifikasi. Cakupan layanan per Oktober 2022 pun naik menjadi 86,8 persen.
Dengan rencana akan dibukanya 6 rute baru dia menargetkan cakupan layanan Transjakarta pada Desember 2022 dapat meningkat. "Cakupan layanan Transjakarta bertambah 4,7 persen di tahun 2022 dan di akhir tahun ditargetkan menjadi 91,5 persen," ujarnya.
Baca juga: Transjakarta Rawan Kecelakaan dan Pelecehan Seksual, Azas Tigor Kritik Kerja Manajemen