TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan rute LRT Velodrome – Manggarai menjadi salah satu upaya dalam mengurai kepadatan yang terjadi di Stasiun Manggarai pada jam sibuk.
“Justru kami harapkan dengan adanya stasiun baru LRT Jakarta, tentu konsentrasi masyarakat yang berpindah di sana (Stasiun Manggarai) juga akan terpecah,” kata dia kepada wartawan saat ditemui di Bumi Perkemahan Cibubur, Rabu, 9 Oktober 2022.
Dia menegaskan bahwa keberadaan LRT Velodrome – Manggarai akan mengurai kepadatan di Stasiun Manggarai. “Yang tujuannya, misalnya langsung ke arah utara lewat Kelapa Gading, Velodrome. Itu otomatis mereka akan mengalir ke stasiunnya LRT Jakarta. Jadi justru dengan itu mengurai,” kata dia.
Menurutnya, kepadatan disebabkan mobilitas masyarakat pengguna kereta terpusat di Stasiun Manggarai.
“Yang sekarang, kan karena dia (warga) dari luar kota masuk ke Manggarai, dari Bekasi masuk ke Manggarai, dari Bogor masuk ke Manggarai, sehingga keseluruhannya pecah. Kemudian, pecahnya hanya ke arah Tanah Abang dan yang masuk langsung ke jalur tengah,” ucapnya.
“Sekarang tentu dengan masuknya LRT Jakarta itu akan menambah alternatif masyarakat, selain ada Transjakarta di sana. Untuk melakukan perpindahan moda,” sambungnya.
Dari Velodrome - JIS geser ke Velodrome - Manggarai
Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta, mendukung rencana eksekutif melanjutkan pembangunan trek lintas raya terpadu atau LRT Jakarta Fase 2A dari Velodrome hingga Manggarai pada 2023. Dukungan dewan ditandai dengan menyepakati usulan penyertaan modal daerah (PMD) sebesar Rp 442 miliar yang diajukan PT Jakarta Propertindo (Jakpro), BUMD DKI yang akan menangani proyek ini.
Ketua Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta, Ismail mengatakan, LRT merupakan program krusial yang harus segera dijalankan, sebagai upaya mengatasi macet di Jakarta. "Persetujuan PMD jadi bagian dari komitmen kita untuk menindaklanjuti pembangunan LRT fase 2A yang sudah dirintis sejak kemarin," kata Ismail, Minggu, 6 November 2022, seperti dikutip dari jakarta.go.id.
Menurut Ismail, pembangunan lanjutan dengan rute Velodrome - Manggarai, sesuai keputusan hasil rapat Penjabat (Pj) Gubernur bersama Pemerintah Pusat. "DPRD akan terus mendukung. Apalagi ini untuk kepentingan masyarakat," tuturnya.
Baca: LRT Fase 2A Dilanjutkan Atas Instruksi Jokowi, tapi Batal ke JIS
Anies Baswedan ingin penerusnya bangun jalur LRT ke JIS
Sebelumnya, Pemerintah DKI Jakarta menetapkan sembilan jalur LRT Jakarta yang tertuang dalam Peraturan Gubernur DKI Nomor 31 Tahun 2022 tentang Rencana Detail Tata Ruang Wilayah Perencanaan (RDTR-WP) DKI. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyebut, jaringan perkeretaapian kota itu sudah diselaraskan dengan Rencana Induk Transportasi Jakarta (RITJ).
"Jadi yang ada di RDTR sudah sama dengan yang ada di dalam Rencana Induk Transportasi Jakarta," kata dia saat dihubungi, Kamis, 29 September 2022.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengajukan usulan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang RITJ pada 8 Oktober 2021. DPRD DKI tak kunjung merampungkan pembahasan usulan tersebut. Anies lantas mengajukan kembali usulan pembahasan Raperda RITJ pada 6 April 2022.
Rute jalur LRT Jakarta tercantum dalam Pasal 26 ayat 5 Pergub 31/2022. Berikut rinciannya:
1. jalur Jakarta International Stadium-Rajawali Kemayoran di satuan wilayah pengembangan (SWP) Jakarta Utara
2. jalur Velodrome-Klender di SWP Jakarta Timur
3. jalur Klender-Halim di SWP Jakarta Timur
4. jalur Cawang-Cibubur di SWP Jakarta Timur
5. jalur Cawang-Bekasi di SWP Jakarta Timur
6. jalur Kelapa Gading-Velodrome di SWP Jakarta Timur dan SWP Jakarta Utara
7. jalur Kelapa Gading-Jakarta International Stadium di SWP Jakarta Utara dan SWP Jakarta Pusat
8. jalur Pulo Gebang-Joglo di SWP Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan
9. jalur Cawang-Dukuh Atas di SWP Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Pusat
Syafrin menerangkan jalur tersebut bisa saja berubah jika perlu ada penyesuaian di lapangan. "Tentu begitu dalam kajian ada penyesuaian, itu hal wajar, karena memang hal-hal teknis akan berkembang pada saat itu didetailkan," jelas dia.
Pemerintah DKI Jakarta akan memprioritaskan pembangunan sembilan jalur LRT menggunakan dana investasi. Salah satu opsinya adalah skema Kerja Sama Pemerintah Daerah dengan Badan Usaha (KPDBU). Menurut Syafrin, pembangunan infrastruktur kota harus disesuaikan dengan kapasitas fiskal daerah.
Baca juga: LRT Jakarta Fase 2 Dilanjutkan ke Manggarai, DKI Pastikan Stasiun JIS Tetap Ada
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.