TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyatakan TransJakarta telah menjalankan sebagian besar rekomendasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Namun angka kecelakaan yang melibatkan armada bus Transjakarta masih tinggi.
"Setelah rekomendasi dituntaskan memang belum langsung terlihat hasilnya," kata Syafrin di Jakarta, Rabu, 9 November 2022, seprti dikutip Antara.
Rekomendasi KNKT yang sudah dilaksanakan, antara lain pemeriksaan kesehatan kepada pengemudi bus Transjakarta sebelum bertugas. Menurut Syafrin, rekomendasi itu dilaksanakan secara bertahap, yaitu jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.
Dishub DKI juga sudah melakukan pengawasan atas pencapaian standar pelayanan minimum di TransJakarta.
Syafrin meminta PT Transjakarta fokus terhadap fungsinya dalam pengelolaan bus oleh operator mitranya. Transjakarta juga diminta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. "Dengan fokus ke dalam, pengawasan sarana atau kendaraan dinyatakan siap beroperasi, termasuk di dalamnya sumber daya manusia yang ada."
Berdasarkan data Dinas Perhubungan DKI Jakarta, kecelakaan yang melibatkan TransJakarta mencapai 335 kasus pada 2021. Angka itu melonjak hampir 3 kali lipat pada triwulan I-III 2022 , yaitu 827 kasus kecelakaan melibatkan TransJakarta.
Pada akhir 2021, KNKT memberikan 4 rekomendasi kepada TransJakarta setelah kecelakaan berturut-turut yang menimbulkan korban. Rekomendasi itu meliputi evaluasi manajemen risiko di TransJakarta, kelaikan armada, kelaikan awak, serta keselamatan rute atau lintasan. KNKT juga meminta kompetensi pengemudi dilakukan dengan meninjau kembali standar kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI) serta skema kompetensi profesi.
Baca juga: Transjakarta Bentuk Divisi Keselamatan untuk Tekan Risiko Kecelakaan