TEMPO.CO, Jakarta - Polisi kembali mendatangi rumah satu keluarga yang meninggal di Kalideres. Tim dari Unit Reskrim Polsek Kalideres ditemani Ketua RT masuk kembali ke rumah tersebut pukul 17.30 WIB.
Awak media yang hadir di lokasi tidak diperkenankan untuk masuk. Dari depan pagar, wartawan hanya diizinkan mengambil gambar saat pagar dan pintu depan rumah dibuka.
Ketika pagar dibuka, bau busuk menyengat keluar dari dalam rumah. Petugas kepolisian pun menaburkan kopi dan menyemprotkan cairan disinfektan di dalam rumah untuk menetralisir basu busuk.
Beberapa petugas juga tampak dari Kelurahan Kalideres. Mereka memantau olah TKP tersebut, termasuk memberikan cairan disinfektan.
Kemudian petugas tampak memberikan lapisan plastik besar di depan rumah. Dari empat sudut teras rumah, plastik tersebut dipaku membaluti dinding.
Rumah ini kembali dialiri listrik semenjak olah TKP pertama mayat ditemukan. Sebelumnya, aliran listrik rumah itu sudah diputuskan karena tidak membayar iuran lagi.
Kamis lalu, ditemukan empat jenazah pafa Kamis malam di dalam rumah berinisial RG (laki-laki 71 tahun), RMG (perempuan 68 tahun), DFAD (perempuan 42 tahun), dan BG (laki-laki 68 tahun). Rumah tersebut diketahui di Blok AC5/7 Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat.
Kematian mereka diduga dalam waktu yang berbeda-beda. Saat ditemukan, posisi mereka juga terpisah di dalam rumah.
Keadaan mereka ketika ditemukan dalam keadaan membusuk dan mengering. Empat jasad tersebut tidak ditemukan tanda-tanda mendapat kekerasan dan kondisi lambung kosong.
Baca: Hasil Pemeriksaan Forensik 4 Jenazah di Kalideres, Polisi: Tak Ada Tanda Kekerasan
4 jenazah di satu rumah di Perumahan Citra Garden
Empat jenazah yang masih satu keluarga ditemukan di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta pada Jum'at, 11 November 2022. Mereka meninggal dengan kondisi perut kosong sejak lama. Namun, Ketua RT 7 RW 15, Asiong sebut mereka bukan keluarga miskin.
Sebab, keluarga mereka tidak terdaftar dalam daftar keluarga miskin, dan bukan penerima bansos. "Engga (terdaftar sebagai keluarga miskin). Bukan (penerima bansos)," kata Asiong kepada Tempo pada Jum'at, 11 November 2022.
Asiong juga tidak mengetahui pekerjaan dan aktivitas sehari-hari korban. Menurutnya, korban tertutup dan jarang bergaul. "Nggak tahu. Tertutup soalnya orangnya," ujar Asiong.
Hal senada juga disampaikan Jasmin, tetangga korban. Menurutnya, korban serba tertutup, ia jarang bertegur sapa dengan tetangga. "Orangnya serba tertutup. Kami sudah lama tinggal di sini, tapi enggak pernah nyapa," tuturnya pada Jum'at 11 November 2022.
Sebelumnya, warga sekitar rumah korban mencium bau busuk yang menyengat yang berasal dari rumah korban. Ketika ditelusuri, rumah yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) terkunci. Sehingga pagar besi rumah dan pintu terpaksa dibongkar.
Ternyata ditemukan empat jenazah yang diduga satu anggota keluarga. Saat ini, barang bukti yang dikantongi polisi adalah handphone, buku catatan, dan barang-barang lain di dalam rumah tersebut.
Kapolres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Polisi Pasma Royce menjelaskan bahwa kematian empat orang yang jenazahnya ditemukan di sebuah rumah di Kalideres diperkirakan telah terjadi sejak tiga minggu lalu.
Penjelasan itu berdasarkan hasil pemeriksaan okter forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati yang memeriksa. "Berdasarkan dari keterangan dari dokter forensik bahwa kematian ini dari tiga minggu yang lalu," ujarnya di Polres Metro Jakarta Barat, Jumat, 11 November 2022.
Waktu pembusukan berbeda-beda
Namun empat jenazah itu diketahui mengalami waktu pembusukan yang berbeda-beda. Saat ditemukan, kondisi mayat sudah mulai mengering dan menampakkan tulang dan kulit.
"Jadi bisa diduga berdasarkan dari pemeriksaan dari dokter labfor bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama. lambung para mayat tidak ada makanan, karena ditemukan juga dari otot-ototnya juga mengecil," tuturnya.
Pasma menuturkan, tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan pada jenazah. Kemungkinan keracunan sementara ini tidak ada, karena tidak ada sisa makanan di lambung.
Kepolisian juga masih menyelidiki adanya kemungkinan bunuh diri yang dilakukan oleh para jenazah selama hidup. "Jadi dari dokter Rumah Sakit Bhayangkara Polri akan melakukan pendalaman lagi dengan memeriksa hari dan organ-organ terkait dengan kematian ini sehingga lebih spesifik penyebab kematian dari keluarga ini," kata Pasma.
Identitas jenazah yang diketahui dari Kartu Keluarga adalah RG berusia 71 tahun, RM 68 tahun, DF 42 tahun, dan BG 68 tahun. Posisi mereka ketika ditemukan masing-masing berbeda. "Dua laki-laki, dua perempuan yang berbeda-beda posisinya. Ada yang di depan, ada yang di kamar tengah dan ruang tamu," ujarnya.
Baca juga: 4 Meninggal dalam 1 Rumah di Kalideres, 3 Orang Telah Berusia Sepuh
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.