TEMPO.CO, Jakarta - Ketua RT Asiung mengatakan ada sebuah CCTV di rumah tetangga yang tidak menyorot tempat kejadian perkara (TKP) rumah tempat satu keluarga tewas di Kalideres. Dia memastikan kamera pengawas tersebut sudah dicek oleh kepolisian.
"Cuma sorot ke pintunya dia doang," katanya saat ditemui di rumahnya, Sabtu, 13 November 2022.
Rumah yang memiliki CCTV tersebut merupakan tetangga yang memiliki warung makan Halu Bowl. Letaknya hanya berjarak dua rumah di sebelah kiri dari TKP.
Asiung juga mengatakan polisi tidak menemukan CCTV di dalam rumah keluarga yang meninggal itu atau pun kamera lain yang bisa menyorot ke arah sana. "Gak ada. Sudah dicek pihak kepolisian gak ada," ujarnya.
Berdasarkan pantauan Tempo, memang hanya ada satu kamera di warung makan itu. CCTV tersebut menyorot ke pintu depan rumah pemilik.
Menurut kesaksian Asiung, semua anggota keluarga juga tertutup dan jarang bersosialisasi dengannya maupun warga sekitar. Tetapi dia mengenal cukup lama dengan salah satu anggota keluarga karena sudah berinteraksi sejak dia kecil.
Sebelum pindah ke Kalideres, keluarga itu juga dikenal tertutup. "Dia itu warga aslinya sama seperti tempat lahir saya di Gunung Sahari. Rumah ibu saya masih ada di Gunung Sahari. Pak Budyanto maupun Bu Renny tahu saya kecil. Karena Pak Budyanto usianya sudah 71 tahun, bininya 68 tahun," tuturnya.
Laki-laki berusia 57 tahun itu mengungkapkan ketika keluarga itu tinggal di wilayah Gunung Sahari, mereka sudah tinggal berempat. Saat pindah ke Kelurahan Kalideres juga dengan orang yang sama.
"Berempat itu, dari sana empat, di sini empat lagi. Rumah sendiri di situ dijual, dipindah ke mari," katanya.
Kamis lalu, saat malam hari ditemukan empat jenazah di dalam rumah Blok AC5/7 Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat. Mereka yang sudah tidak bernyawa adalah Rudyanto Gunawan (laki-laki 71 tahun), Renny Margaretha Gunawan (perempuan 68 tahun), Dian Febbyana Apsari Dewi (perempuan 42 tahun), dan Budyanto Gunawan (laki-laki 68 tahun).
Rumah itu didobrak karena tetangga di sebelah mengeluhkan bau busuk yang sangat menyengat. Ternyata di dalamnya ada empat jenazah yang membusuk dan mengering dengan letak dan posisi yang berbeda-beda.
Kepada Tempo, Asiung menunjukkan foto selembar Kartu Keluarga warna biru yang sudah lusuh. Pekerjaan empat anggota keluarga itu tercantum sebagai karyawan swasta.
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Metro Jakarta Barat Ajun Komisaris Polisi M. Taufik Iksan menuturkan pihaknya belum menyita CCTV yang bisa memperjelas aktivitas keluarga itu sebelum tewas. Pihaknya hanya mengantongi sejumlah barang bukti.
"Beberapa catatan, handphone, alat komunikasi, dan beberapa barang," katanya saat dihubungi, Jumat, 11 November 2022.
Penyebab kematian sementara karena mereka tubuh mereka tidak mendapat asupan makanan dan minuman. Karena saat diautopsi, lambung mereka tidak ditemukan sisa makanan.
Selain itu tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan seperti luka akibat benda tumpul atau benda tajam.