TEMPO.CO, Jakarta - Ketua RT Asiung mengatakan tidak mengetahui apakah satu keluarga yang meninggal dalam rumah di Kalideres mengikuti aliran tertentu. Apalagi empat orang penghuni rumah itu terkenal sangat tertutup.
"Gak ada kunjungan kok, orang-orang dateng ke rumah dia misal ada kegiatan doa-doa gak ada," ujarnya saat ditemui di rumahnya, Sabtu, 12 November 2022.
Kepada Tempo, Asiung menunjukkan foto selembar Kartu Keluarga warna biru yang sudah lusuh. Agama yang tercantum pada semua anggota keluarga itu adalah Kristen.
Dia bercerita saat polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), ada beberapa buku religi yang disita. Tetapi dia tidak mengetahui apakah ada kemungkinan keluarga tersebut menganut aliran tertentu sehingga menutup diri pada lingkungan sekitar.
Aktivitas peribadatan keagamaan juga tidak pernah terdengar dari luar. "Tadi buku-buku dibawa, buku segala agama ada itu dibaca-baca. Tapi kegiatan di dalam gak ada, suara berisik aja gak ada katanya," katanya.
Laki-laki berusia 57 tahun itu mengatakan sudah kenal lama dengan salah satu anggota keluarga. Pasalnya dia pernah bertemu sejak masih kecil ketika masih tinggal di wilayah Gunung Sahari.
Sebelum pindah ke Kalideres, keluarga itu juga dikenal tertutup. "Dia itu warga aslinya sama seperti tempat lahir saya di Gunung Sahari. Rumah ibu saya masih ada di Gunung Sahari. Pak Budyanto maupun Bu Renny tahu saya kecil. Karena Pak Budyanto usianya sudah 71 tahun, bininya 68 tahun," tuturnya.
Kamis lalu, saat malam hari ditemukan empat jenazah di dalam rumah Blok AC5/7 Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat. Mereka yang sudah tidak bernyawa adalah Rudyanto Gunawan (laki-laki 71 tahun), Renny Margaretha Gunawan (perempuan 68 tahun), Dian Febbyana Apsari Dewi (perempuan 42 tahun), dan Budyanto Gunawan (laki-laki 68 tahun).
Sebelum ditemukan, tetangga sekitar mengeluhkan ada bau busuk menyengat. Lalu seorang tetangga sebelah kiri TKP melaporkan kepada Asiung.
Malam harinya, rumah itu akhirnya didobrak paksa karena terkunci. Saat itu ditemukan mayat yang letak dan posisinya berbeda-beda dan aroma busuk semakin tajam.
Penyebab kematian diduga karena sudah lama tidak makan dan minum. Namun waktu pembusukan mayat berbeda-beda dan diperkirakan kematian mereka tidak berbarengan.
Barang bukti yang disita adalah handphone, buku catatan, dan barang-barang lain. Sementara ini polisi belum menemukan CCTV yang bisa menelusuri aktivitas empat anggota keluarga tersebut.
Baca juga: Ketua RT Citra Garden Cerita Tentang Keseharian Keluarga yang Tewas Karena Diduga Tidak Makan