Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Selidiki Dugaan Pemukulan oleh Anak Kombes di Bimbel Masuk Akpol

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Pemukulan. shutterstock.com
Ilustrasi Pemukulan. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Polres Metro Jakarta Selatan telah menerima laporan soal pemukulan yang diduga dilakukan oleh anak seorang kombes kepolisian di di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada Sabtu (12/11).

Polisi pun kini tengah melakukan penyelidikan terhadap laporan polisi itu. "Laporan Polisi-nya dibuat di Polres Jaksel, untuk saat ini masih dalam tahap penyelidikan," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Irwandhy seperti dikutip dari Antara, Rabu, 16 November 2022.

Dia mengatakann Polres Metro Jakarta Selatan telah menerima laporan yang disampaikan korban MFB, 16 tahun dengan terduga pelaku ERB. Peristiwa pemukulan itu terjadi pada Sabtu, 12 November 2022 lalu. 

Laporan yang dilayangkan Yusnawati Yusuf selaku ibu korban pada Sabtu, 12 November 2022 telah teregister dengan nomor LP/3596/XI/2022/RJS. Selain itu pihak pelapor juga telah menyerahkan bukti hasil visum korban.

Perkara yang dilaporkan adalah dugaan kekerasan terhadap anak di bawah umur. Laporannya menyebutkan kerugian berupa luka memar pada bagian kepala, mata sebelah kiri dan dada serta bagian perut.

Menurut Irwandhy, korban dan pelaku sama-sama sedang mengikuti bimbingan belajar (bimbel) sebagai persiapan masuk Akademi Kepolisian (Akpol).

Namun dari penjelasan ibu korban, saat pulang dia mendapati sang anak dalam kondisi babak belur. Menurut pengakuan korban baru saja dipukuli oleh temannya yang mengaku merupakan salah seorang anak dari petinggi Polri.

Pelaku pemukulan mengaku anak seorang Kombes

Yusna mengatakan terduga pelaku pemukulan terhadap anaknya mengaku mempunyai orang tua polisi yang berpangkat Komisaris Besar (Kombes). Pengakuan itu membuat anaknya tidak berani melawan saat dianiaya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Saya bilang kenapa kamu enggak melawan? dia jawab ‘anak itu anak Kombes bu, pelatih aja takut sama dia’. Karena di mana-mana membuat masalah, dia selalu membawa nama anak kombes ‘saya ini anak kombes’,” kata Yusna menirukan ucapan anaknya.

Yusna mengatakan anaknya dan terduga pelaku sama-sama mengikuti Bimbel untuk persiapan masuk Akademi Kepolisian (Akpol) di PTIK.

Selain itu, Yusna merasa miris karena pemukulan itu dilakukan di depan pelatih terduga pelaku dan korban. "Pelatihnya itu tahu kalau anak saya sudah dibuat bonyok sama anak ini dan dia lihat sendiri kalau anak saya sudah dipukul sama anak itu," kata dia.

Selain dipukuli, kata Yusna, anaknya mendapat ancaman dari terduga pelaku jika ia bakal dihabisi. Oleh sebab itu, korban merasa ketakutan dan tidak berani untuk keluar rumah. “Sekarang yang paling parah anak saya ketakutan, soalnya sudah diancam mau dihabisin, dia (korban) tidak mau keluar rumah,” katanya.

Yusna menuturkan dugaan penganiayaan ini membuat wajah anaknya memar dan berdarah. "Sudah saya visum, di sini berdarah semua (area wajah) memar di sini, ulu hatinya juga. Tiga kali pukulnya (lokasi), di tempat parkir, lapangan tempat lari, dan mobil kita juga dirusak," ungkapnya.

Selain memukul korban hingga babak belur, pelaku juga merusak mobil milik korban. Menurut ibu korban, pemukulan dipicu hal sepele, yakni korban dituduh mengambil topi milik terduga pelaku.

Baca juga: Mengaku Anak Kombes, Remaja Diduga Pukul Teman Bimbel Masuk Akpol di PTIK

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penerimaan Polri 2024 untuk Akpol, Bintara dan Tamtama Dibuka, Simak Syaratnya

11 hari lalu

Sejumlah Calon Bintara (Caba) Polri, bersiap mengikuti Psikotes pada Panda Rim Bintara Polri  2009, Sub Panda Madura, di Gedung eks. Karesidenan, Pamekasan, Madura, Jatim, (2/6). ANTARA/Saiful Bahri
Penerimaan Polri 2024 untuk Akpol, Bintara dan Tamtama Dibuka, Simak Syaratnya

Siswa yang berminat bisa mendaftar menjadi anggota Polri bisa melakukan registrasi online terlebih dahulu.


Mahasiswi 22 Tahun Tersangka Penipuan Tiket Coldplay, Mengaku Anak Agen Perjalanan

23 hari lalu

Mahasiswi inisial DA, tersangka penipuan tiket  Coldplay Rp 1,2 miliar di Polres Metro Jaksel, Selasa, 26 Maret 2024. ANTARA/Khaerul Izan
Mahasiswi 22 Tahun Tersangka Penipuan Tiket Coldplay, Mengaku Anak Agen Perjalanan

Sebagai anak dari seorang yang bekerja di agen perjalanan, mahasiswi tersangka penipuan tiket Coldplay itu mengaku punya jatah 310 tiket.


Mahasiswi Ditangkap karena Penipuan Tiket Coldplay, Polisi: Tersangka Tunggal

23 hari lalu

Mahasiswi inisial DA, tersangka penipuan tiket  Coldplay Rp 1,2 miliar di Polres Metro Jaksel, Selasa, 26 Maret 2024. ANTARA/Khaerul Izan
Mahasiswi Ditangkap karena Penipuan Tiket Coldplay, Polisi: Tersangka Tunggal

Dalam kasus penipuan tiket Coldplay ini, korban melakukan 30 kali transaksi pemesanan tiket kepada DA sejak April hingga November 2023,.


Polisi Tangkap Mahasiswi DA Tersangka Penipuan Tiket Coldplay Rp 1,2 Miliar di Tempat Persembunyiannya

23 hari lalu

Mahasiswi tersangka kasus penipuan tiket konser Coldplay, berinisial DA, di Polres Metro Jakarta Selatab, Selasa (26/3/2024). ANTARA/Khaerul Izan
Polisi Tangkap Mahasiswi DA Tersangka Penipuan Tiket Coldplay Rp 1,2 Miliar di Tempat Persembunyiannya

Kepolisian akan menelusuri aliran uang hasil penipuan tiket Coldplay Rp 1,2 miliar yang dilakukan mahasiswi perguruan tinggi swasta itu.


Perjalanan Sindikat Escobar Indonesia AKP Andri Gustami, Lulusan Akpol 2012 yang Berakhir Hukuman Mati

48 hari lalu

Terdakwa mantan Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan Andri Gustami (tengah) berjalan seusai sidang putusan di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Bandar Lampung, Lampung, Kamis 29 Februari 2024. Andri Gustami divonis hukuman mati oleh majelis hakim karena terbukti meloloskan pengiriman 150 kg narkotika jenis sabu-sabu dan 2.000 pil ekstasi dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa. ANTARA FOTO/Ardiansyah
Perjalanan Sindikat Escobar Indonesia AKP Andri Gustami, Lulusan Akpol 2012 yang Berakhir Hukuman Mati

Perjalanan Andri Gustami dalam karier kepolisian dimulai dari Akademi Kepolisian (Akpol) dan lulus pada 2012, berakhir di hukuman mati.


Pemukulan Terhadap Santri di Kediri Hingga Tewas Dilakukan 3 Hari Berturut-turut

51 hari lalu

Ilustrasi tawuran/perkelahian penganiayaan. Shutterstock
Pemukulan Terhadap Santri di Kediri Hingga Tewas Dilakukan 3 Hari Berturut-turut

Penganiayaan yang berujung kematian terhadap Bintang Balqis Maulana, santri Ponpes Al-Hanifiyyah, Kediri dilakukan selama 3 hari berturut-turut.


Berkas Kasus Panca Darmansyah Pembunuh 4 Anaknya di Jagakarsa Diserahkan ke Kejaksaan

16 Februari 2024

Tersangka Panca Darmansyah mengenakan baju tahanan memerankan adegan saat menjalani rekonstruksi pembunuhan empat anak di Tempat Kejadian Perkara, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat, 29 Desember 2023. Polres Metro Jakarta Selatan menggelar rekonstruksi kasus Panca Darmansyah (41), seorang ayah yang memmbunuh empat anak kandungnya. TEMPO/M Taufan Rengganis
Berkas Kasus Panca Darmansyah Pembunuh 4 Anaknya di Jagakarsa Diserahkan ke Kejaksaan

Polisi serahkan berkas perkara tahap 1 kasus Panca Darmansyah pembunuh empat anaknya di Jagakara ke kejaksaan.


Polisi akan Mulai Periksa Kasus Intimidasi Mahasiswa di Universitas Trilogi Pekan Depan

9 Februari 2024

Salah satu terduga preman yang mengintimidasi mahasiswa ketika diskusi dan persiapan demo pemakzulan Jokowi di Universitas Trilogi Jakarta. TEMPO/Istimewa
Polisi akan Mulai Periksa Kasus Intimidasi Mahasiswa di Universitas Trilogi Pekan Depan

Polres Metro Jakarta Selatan akan memulai pemeriksaan kasus intimidasi terhadap mahasiswa di Universitas Trilogi mulai Senin depan.


Kisah DDS, Anak Polisi Korban Tawuran di Pasar Rebo yang Tangannya Putus: Maaf ya Ma, Masa Depanku Hancur

2 Februari 2024

Ilustrasi tawuran. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Kisah DDS, Anak Polisi Korban Tawuran di Pasar Rebo yang Tangannya Putus: Maaf ya Ma, Masa Depanku Hancur

Kisah seorang pelajar yang menjadi korban tawuran di flyover Pasar Rebo. Cita-cita masuk Akademi Kepolisian (Akpol) kandas setelah tangannya terputus.


Pemuda Bentangkan Spanduk Ganjar saat Jokowi Kunjungi Gunungkidul, PDIP: Dulu Relawan Jokowi

31 Januari 2024

Ketua DPC PDIP Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih (kanan). Dok Istimewa
Pemuda Bentangkan Spanduk Ganjar saat Jokowi Kunjungi Gunungkidul, PDIP: Dulu Relawan Jokowi

Viral video pemuda membentangkan spanduk berisi dukungan terhadap capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo saat Presiden Jokowi melintas di Gunungkidul