TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Husny Mubarok Amir mengatakan pengajuan anggaran dana hibah untuk NU DKI lebih besar dibandingkan sebelumnya.
"Yang saya tahu, PWNU mengajukan jauh lebih besar daripada yang kami ajukan tahun kemarin. Sebab memang banyak sekali agenda keumatan yang harus dikerjakan dan banyak di antaranya perlu sinergitas antara ormas dengan Pemprov DKI Jakarta," ucap Husny saat dikonfirmasi, Sabtu, 19 November 2022.
Sebelumnya, Husny mengatakan dana hibah Rp 4 miliar untuk tahun depan itu berasal dari usulan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurut dia usulan Anies itu tidak profesional dan proporsional.
Pada rancangan APBD DKI 2023, PWNU DKI hanya mendapat Rp4 miliar sementara Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta diusulkan Rp15 miliar.
"Kami sengaja kemudian membandingkannya dengan MUI DKI, karena kegiatan mereka lebih sedikit," ujarnya.
Husny mengklaim NU merupakan ormas terbesar di Indonesia. Adapun PWNU DKI Jakarta kini menaungi 6 Cabang, 44 MWC, 267 ranting, 18 lembaga, 14 badan otonom serta lebih dari 4 juta anggota di Jakarta. “Anggaran Rp 4 miliar terasa sangat kecil,” kata dia.
Husny belum tahu apakah Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono akan melakukan revisi anggaran atau tidak. Meski begitu, Husny meyakini Heru Budi akan melakukan evaluasi anggaran dana hibah ormas tersebut. "Tapi kami meyakini hal tersebut akan beliau lakukan karena sosok Heru sendiri sangat dekat dengan NU dan sudah sangat paham dengan apa-apa saja yang dikerjakan oleh NU di Jakarta," ungkapnya.
Baca juga: Dapat Dana Hibah Rp 4 Miliar, PWNU DKI Bandingkan dengan MUI yang Terima Rp 15 Miliar