Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Grup Musik Disabilitas Koste Band, Pernah Dilarang Bawakan Lagu Dangdut

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Koste Band tampil memukau membawakan sejumlah lagu di Mal Pejaten, Jakarta, Rabu, 16 November 2022. ANTARA/Luthfia Miranda Putri
Koste Band tampil memukau membawakan sejumlah lagu di Mal Pejaten, Jakarta, Rabu, 16 November 2022. ANTARA/Luthfia Miranda Putri
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Keterbatasan menjadi masalah jika kita tak mampu mencoba untuk keluar mengubah stigma tersebut. Hal ini mampu dibuktikan dengan grup musik penyandang disabilitas tunanetra bernama Koste Band.

Di tengah keterbatasan mereka, hiduplah sebuah makna lagu yang dilantunkan merdu oleh sang vokalis, Kikin saat mengisi acara di sebuah pusat perbelanjaan kawasan Pejaten, Jakarta Selatan.

Kikin Nawawi bersama personel lainnya tampak lincah bernyanyi dan memainkan alat musik dengan menyesuaikan nada lagu yang dimainkan. Senyum mereka tak lepas saat mengiringi lagu demi lagu, meski indahnya dunia di hadapannya tak bisa terlihat langsung di sepasang mata.

Berawal dari pengamen yang sering manggung di jalanan, kini mereka naik kelas lewat program “Pengamen Naik Kelas” yang dicanangkan oleh Institut Musik Jalanan (IMJ).

Awal mula terbentuk grup musik ini pada Desember 2018, di mana para anggotanya sama-sama memiliki hobi musik, dengan harapan bisa menghibur diri sendiri dan banyak orang.

Menurut sang pemain piano (pianis), Kakan Kandarsyah tak ada ilmu khusus dalam mempelajari musik di tengah keterbatasannya, lantaran bisa mengandalkan perasaan dan pendengaran di kunci nada.

Dia belajar memainkan alat musik secara autodidak. Kakan dan teman-teman belum penah kursus atau mengenyam pendidikan di sekolah musik. Rata-rata dari kecil para personel grup itu semuanya suka musik. Dirinya bersama teman-teman grupnya hanya perlu latihan seminggu sekali karena sebelumnya mereka sudah mempelajari kunci nada yang telah disiapkan.

Berawal dari jalanan

Grup musik yang terdiri dari lima orang ini nyatanya tak langsung bisa tampil di pusat perbelanjaan seperti sekarang. Kini, kehadiran mereka sering tampil di mall yang ada di Jakarta sehingga bisa memperoleh pendapatan jauh lebih cukup dari sebelumnya.

Dulu mereka hanya bisa mengumpulkan uang Rp50 ribu sekali manggung, kini bisa sekitar Rp1,5 juta sekali tampil. Jumlah itu kemudian dipotong biaya operasional dan dibagi rata. Dulunya mereka hanya bermodalkan suara dan alat musik seadanya dengan tampil di jalanan.

Latar belakang perjuangan mereka untuk menjadi musisi "naik kelas" begitu beragam. Dulunya Ari Anto (penabuh drum) ngamen di sekitaran stasiun yang ada di Jakarta. Pas denger ada IMJ di Depok dia langsung mencoba mendaftar.

Personel lainnya yang bermain melodi, Mahfud mengaku dulunya ia sempat menjadi terapis pijat sebelum melakoni dunia musik. Setelah sekian lama menekuni pekerjaan sebagai terapis, pada 2018 ia bergabung di IMJ dan grupnya sekarang. 

Baca: Heru Budi Hartono Resmikan Rumah Digital Untuk Disabilitas

Momen tak terlupakan 

Mengarungi dunia musik dalam satu grup selama beberapa tahun, tentunya momen tak terlupakan pernah masuk ke dalam memori para personel.

Salah satunya, Kakan yang sempat membawakan lagu bergenre dangdut di sebuah pusat perbelanjaan. Lantaran saat itu dirinya masih terbilang personel baru, sehingga masih perlu banyak bertanya.

Waktu itu ada yang minta lagu dangdut. Karena dia tidak tahu ketentuannya, ia melayani permintaan penonton itu. "Ternyata itu sebenarnya tidak boleh karena ada beberapa mall yang tidak berkenan membawakan dangdut. Abis itu saya dimarahin," ujar Kakan, dalam perbincangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, momen lucu juga tak lepas dari pengalaman mereka selama manggung, mulai dari alat musik yang bermasalah hingga mengantuk.

Suatu ketika, Ari dengan keterbtasan penglihatan, stik drumnya terpental, sehinga menyulitkan untuk memukannya dan segera kembali bermain. Pernah juga dia hendak ditangkap Satpol PP pas manggung di Pasar Minggu.

Atas cerita Ari, Mahfud menyambung bahwa dia juga punya pengalaman lucu saat sedang bermain dengan semangat tinggi, tiba-tiba senar gitarnya putus. Karena itu dia berharap segala pengalaman itu tidak sampai terulang.

Pada akhirnya, mereka juga menyampaikan pesan kepada sesama yang ingin mendalami dunia musik untuk terus berjuang dan jangan menyerah.

Kakan menuturkan impiannya bisa manggung di ajang internasional, dengan membawakan lagu ciptaan sendiri. "Karena grup kami ini berawal dari hobi, maka gali terus potensi kalian sampai mendapatkan potensi yang luar biasa," katanya.

Ia juga mengingatkan pada semua orang, khususnya disabilitas, agar tidak mudah putus asa untuk mewujudkan mimpi. Semua mimpi membutuhkan perjuangan yang kadang sangat panjang dan berat untuk merujudkannya menjadi nyata.

Difasilitasi pemerintah

Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Kota Administrasi Jakarta Selatan memfasilitasi musisi disabilitas di daerah itu untuk tampil menghibur wisatawan Cirebon di Agro Edu Wisata (AEW) Ragunan.

"Kami memberikan fasilitas untuk tampil di ruang publik dan mal kepada musisi disabilitas tunanetra yang tergabung dalam Pengamen Naik Kelas," kata Kepala Suku Dinas Parekraf Kota Administrasi Jakarta Selatan Rus Suharto di Jakarta, Kamis.

Fasilitas yang disediakan oleh Suku Dinas Parekraf Kota Administrasi Jakarta Selatan itu, salah satunya menggandeng musisi disabilitas tunanetra Koste Band untuk memeriahkan kegiatan memperkenalkan objek wisata urban Jakarta Selatan yang bertajuk "Famtrip atau Familiarization Trip".

Grup musik itu dulunya merupakan musisi jalanan dan akhirnya terbentuk pada 2018. Mereka kemudian mengikuti audisi pengamen jalanan periode 2016-2019 yang semakin mengasah kemampuan dalam dunia musik.

Mereka juga kemudian mengikuti kurasi Pengamen Naik Kelas yang diadakan oleh Suku Dinas Parekraf Jakarta Selatan pada Agustus 2022.

Diharapkan para disabilitas yang kreatif dan berkualitas bisa terdorong menjadi pelaku ekonomi kreatif sekaligus menjadi motivasi bagi penyandang disabilitas lainnya dalam menggali potensi mereka masing-masing.

"Pengamen Naik Kelas" ini tidak dilombakan, tapi pendaftar dikurasi untuk dipentaskan sebagai musisi jalanan. Pada ajang 2022, total pengamen yang lolos kurasi 10 grup dengan personel 44 orang.

Baca juga: Risma Minta Jakarta Punya Transportasi Umum Khusus Disabilitas

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

5 jam lalu

PT Blue Bird Tbk menggelar peluncuran Lifecare Taxi di Jalan Selatan, Kamis, 25 April 2024. Taksi yang diluncurkan Bluebird itu ditujukan untuk pengguna penyandang disabilitas dan lansia. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.


AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

7 jam lalu

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Tempo/Pribadi Wicaksono
AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan gambaran kondisi Jakarta setelah IKN beroperasi sebagai ibu kota negara.


Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

11 jam lalu

Gedung bioskop Menteng di Jakarta, 1984. Dok. TEMPO/Nanang Baso
Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

Sejak abad ke-16, Kota Jakarta telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan hingga secara resmi berubah menjadi DKI Jakarta, terakhir DKJ.


Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

1 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi berjalan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin, 10 April 2023. Prasetyo diperiksa sebagai saksi dalam tindak pidana korupsi terkait pengadaan tanah di kelurahan Pulo Gebang Kecamatan Cakung Jakarta Timur, tahun 2018-2019. TEMPO/Imam Sukamto
Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.


Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

2 hari lalu

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta Budi Awaluddin saat menghadiri rapat koordinasi daerah lintas perangkat daerah bidang sosial, kependudukan dan pencacatan sipil 2024 terkait masalah kependudukan dan kemiskinan di Jambi, Kamis (7/3/2024). ANTARA/HO-Disdukcapil DKI Jakarta
Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

Dukcapil DKI Jakarta telah mengumumkan bahwa sebanyak 92.432 NIK akan dinonaktifkan karena berbagai faktor.


Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

5 hari lalu

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI menyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta, jumlahnya mencapai Rp 326,44 miliar.


Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

7 hari lalu

Ilustrasi sampah. Shutterstock
Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

DLH DKI Jakarta mengangkut sampah yang dilakukan selama periode tujuh hari sebelum hingga hari kedua Lebaran 2024


Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

8 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

Berdasarkan pantauan pada pukul 05.35 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 151.


BMKG: Jakarta Selatan dan Timur Berpotensi Hujan dan Angin Kencang pada Senin Sore

10 hari lalu

Ilustrasi - Pejalan kaki menggunakan payung untuk berlindung dari hujan saat melintas di pedestrian MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, 5 Desember 2023. (ANTARA FOTO/M RIEZKO BIMA ELKO PRASETYO)
BMKG: Jakarta Selatan dan Timur Berpotensi Hujan dan Angin Kencang pada Senin Sore

BMKG memprakirakan seluruh wilayah DKI Jakarta berawan pada pagi hari.


BMKG Prakirakan Jakarta Berawan Minggu Pagi, Jaksel Hujan Disertai Petir Siang Hari

11 hari lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
BMKG Prakirakan Jakarta Berawan Minggu Pagi, Jaksel Hujan Disertai Petir Siang Hari

Pada pagi hari, cuaca seluruh wilayah DKI Jakarta diprediksi berawan.