Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pelaku Pemukulan di PTIK Mengaku sebagai Anak Kombes, Ibu Korban Mempertanyakan Visum

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Ilustrasi Pemukulan. shutterstock.com
Ilustrasi Pemukulan. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaIbu dari remaja berinisial FB, 16 tahun, yang diduga jadi korban pemukulan oleh seorang anak polisi berpangkat komisaris besar (kombes) mengatakan belum menerima hasil visum anaknya. “Belum, saat ini belum ada keterangan atau kejelasan bahwa hasil visum dari rumah sakit itu sudah diterima oleh kepolisian,” kata Yusna, ibu FB, saat dihubungi, Minggu malam, 21 November 2022.

FB diketahui melaksanakan visum et repertum di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan. Yusna merasa heran pada pihak polisi karena belum mengeluarkan hasil visum anaknya. Menurut dia, anaknya telah diperiksa untuk visum bersamaan dengan pertama kali ia membuat laporan polisi. “Padahal sudah semingguan ini lo, sudah delapan hari visum,” jelasnya.

Namun, untuk menjawab rasa penasarannya, ia berencana akan mengecek langsung kepada pihak rumah sakit. “Rencananya besok pagi (hari ini) kami ke sana mempertanyakan, mungkin enggak hasil visum sampai seminggu belum keluar,” kata dia.

Sebelumnya, seorang remaja berinisial FB, 16 tahun, diduga dipukuli oleh temannya, RC, 19 tahun, di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Sabtu pekan lalu. Ibu FB, Yusna, melaporkan kejadian ini ke Polres Jakarta Selatan.

"Tiba-tiba anak saya pulang ke rumah, terus dia lapor kalau dia dipukul sama salah satu anak petinggi polisi. Tempat kejadiannya itu PTIK,” ujar ibu korban Yusna, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa 15 November 2022.

Yusna mengatakan terduga pelaku pemukulan terhadap anaknya mengaku mempunyai orang tua polisi yang berpangkat Komisaris Besar (Kombes). Pengakuan itu membuat anaknya tidak berani melawan saat dianiaya.

“Saya bilang kenapa kamu enggak melawan. Dia jawab ‘anak itu anak Kombes bu, pelatih aja takut sama dia’. Karena di mana-mana membuat masalah, dia selalu bawa-bawa nama sebagai anak kombes ‘saya ini anak kombes’,” kata Yusna menirukan ucapan anaknya.

Baca: Mengaku Anak Kombes, Remaja Diduga Pukul Teman Bimbel Masuk Akpol di PTIK

Pemukulan oleh anak Kombes dilakukan di depan pelatih

Yusna mengatakan anaknya dan terduga pelaku sama-sama mengikuti bimbingan belajar untuk persiapan masuk Akademi Kepolisian (Akpol) di PTIK.

Selain itu, Yusna merasa miris karena pemukulan itu dilakukan di depan pelatih terduga pelaku dan korban. "Pelatihnya itu tahu kalau anak saya sudah dibuat bonyok sama anak ini, dan dia lihat sendiri kalau anak saya sudah dipukul sama anak itu," kata dia.

Selain dipukuli, kata Yusna, anaknya mendapat ancaman dari terduga pelaku bahwa ia bakal dihabisi. Oleh sebab itu, korban merasa ketakutan dan tidak berani untuk keluar rumah. “Sekarang yang paling parah anak saya ketakutan, soalnya sudah diancam mau dihabisin, dia (korban) tidak mau keluar rumah,” katanya.

Yusna menuturkan dugaan penganiayaan ini membuat wajah anaknya memar dan berdarah. "Sudah saya visum, di sini berdarah semua (area wajah) memar di sini, ulu hatinya juga. Tiga kali pukulnya (lokasi), di tempat parkir, lapangan tempat lari, dan mobil kita juga dirusak," ungkapnya.

Kasus tersebut kemudian dilaporkan oleh ibu korban ke Polres Jakarta Selatan. Laporan itu teregistrasi dengan nomor LP / 3596 / XI / 2022 / RJS tertanggal 12 November 2022.

ALIYYU MEDYATI

Baca juga: Anak Kombes Dilaporkan ke Polisi dalam Kasus Penganiayaan, Korban Anak-anak, Memar

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

36 menit lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

Polres Wonogiri, menetapkan SPY, 44 tahun, sebagai tersangka pembunuhan dalam kasus penemuan kerangka manusia di Desa Setren, Wonogiri.


Residivis Begal Berusia 18 Tahun Terancam Pidana 12 Tahun Penjara

2 jam lalu

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam pisau / klitih / perampokan. Shutterstock
Residivis Begal Berusia 18 Tahun Terancam Pidana 12 Tahun Penjara

Seorang residivis begal asal Bekasi berinisial MF, 18 tahun kembali ditangkap polisi usai melakukan aksi yang sama di 2 tempat berbeda.


Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

3 jam lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

Pelaku diduga membunuh korban di Pulau Pari karena sakit hati.


PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

3 jam lalu

Ilustrasi: Rio Ari Seno
PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.


Penembakan di Memphis Amerika Serikat, 2 Tewas dan 6 Luka-luka

2 hari lalu

Ilustrasi penembakan. Haykakan.top
Penembakan di Memphis Amerika Serikat, 2 Tewas dan 6 Luka-luka

Dua pelaku penembakan di Memphis Amerika Serikat masih dalam pengejaran polisi. Belum diketahui motif penembakan.


Kiai Abal-Abal Pemerkosa Santri di Semarang Divonis 15 Tahun Bui, Mantan Jamaah Harap Laporan Penggelapan Uang Segera Diusut

5 hari lalu

Muh Anwar alias Bayu Aji Anwari. Facebook
Kiai Abal-Abal Pemerkosa Santri di Semarang Divonis 15 Tahun Bui, Mantan Jamaah Harap Laporan Penggelapan Uang Segera Diusut

Muh Anwar, kiai abal-abal Yayasan Islam Nuril Anwar serta Pesantren Hidayatul Hikmah Almurtadho divonis penjara 15 tahun kasus pemerkosaan santri.


Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

6 hari lalu

Ilustrasi selingkuh. Shutterstock
Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.


Serangan Israel dalam Tempo 24 Jam Menewaskan 43 Warga Gaza dan 62 Luka-luka

8 hari lalu

Anak-anak Palestina bermain di tengah reruntuhan taman yang hancur akibat serangan militer Israel, saat Idul Fitri, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza 11 April 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Serangan Israel dalam Tempo 24 Jam Menewaskan 43 Warga Gaza dan 62 Luka-luka

Pembantaian yang dilakukan Israel dalam tempo 24 jam menewaskan 43 warga Gaza dan 62 orang luka-luka.


Jawab Rumor Putus dengan Ajudan Prabowo, Nikita Mirzani Mengaku Jadi Korban Kekerasan

9 hari lalu

Nikita Mirzani. Foto: Instagram Nikita Mirzani.
Jawab Rumor Putus dengan Ajudan Prabowo, Nikita Mirzani Mengaku Jadi Korban Kekerasan

Menurut Nikita Mirzani, selama ini ia diam lantaran merasa takut akan mendapatkan penilaian dan tidak akan ada yang percaya.


Alasan Polda Jabar Serahkan 11 Jenazah Korban Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek ke RS Polri

12 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Alasan Polda Jabar Serahkan 11 Jenazah Korban Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek ke RS Polri

Polda Jawa Barat telah mengirimkan 11 jenazah korban kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek ke RS Polri. Apa alasannya?