TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pengembangan dan Pelayanan Transjakarta Lies Permana Lestari menekankan agar para Petugas Layanan Operasi (PLO) bisa memiliki jiwa pelayanan. Karena mereka mempunyai peran kunci dalam pelayanan pelanggan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).
"Terdapat tiga modul yang diajarkan dalam pelatihan PLO, yaitu Komunikasi Asertif, Penanganan Situasi Kritis, serta Skema Transaksi Layanan Transjakarta," kata Lies saat menghadiri pelatihan kepada petugas lapangan operasi di JIEP Pulomas, Jakarta Timur, Rabu, 23 November 2022.
Dia mengatakan, pelatihan yang dilakukan sejak September lalu ini akan menargetkan sebanyak 3719 PLO sudah melaksanakan pelatihannya di akhir November. Kegiatan ini akan terus dilakukan secara regular dengan variasi modul lainnya.
"Pelatihan dilakukan setiap Senin sampai Jumat dengan jumlah peserta sebanyak 35 orang setiap harinya," kata dia.
Disebutkan Lies, dalam pelatihan ini PLO akan dibekali pengetahuan mengenai definisi komunikasi, hambatan dalam berkomunikasi, cara menangani keluhan pelanggan, serta cara mengenali karakteristik pelanggan. Tujuannya agar mereka mengetahui bagaimana cara bersikap kepada pelanggan ataupun menyikapi berbagai keadaan.
"Saat ada darurat, ada pingsan dan sebagainya ini harus dibekali. Apalagi kami memiliki target untuk peningkatan pelayanan pelanggan sebagai service excellent. Nah pelatihan-pelatihan ini adalah untuk mengupgrade kualitas PLO di lapangan," ungkap dia.
Selain itu, kerja sama dalam pelatihan juga dilakukan melalui Pelatihan Handling Customer Complain oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) serta Pelatihan Disability Equality Training oleh Komunitas Koneksi Inklusi Indonesia.
"Diharapkan dengan program pelatihan yang secara rutin dilaksanakan kepada PLO Transjakarta dapat meningkatkan mutu layanan," harapnya.
Baca juga: Transjakarta Pecat Sopir Mikrotrans yang Viral Memaki Pengemudi di Jakarta Barat