TEMPO.CO, Depok - Gaduh relokasi SDN Pondokcina 1 Depok mendorong seorang warganet membuat sebuah petisi digital di laman Change.org. Petisi yang dibuat oleh Muthia Esfand itu berjudul "Kembalikan Para Guru dan Kegiatan Belajar Normal ke SDN Pondok Cina 1 Depok".
Petisi itu mengajak masyarakat turut peduli dengan SD negeri yang telah berdiri sejak tahun 1946 di Kelurahan Pondok Cina itu. Sekolah itu kini akan dialihfungsikan menjadi sebuah masjid.
“SDN 1 Pondok Cina, Kota Depok, adalah sekolah legendaris yang sudah berdiri sejak tahun 1946. Tiba-tiba, Pemerintah Kota Depok secara sepihak tanpa kesepakatan dengan orangtua murid memerintahkan untuk mengosongkan sekolah dan memecah murid murid yang berjumlah 362 siswa ke dua sekolah dasar lain yang kapasitasnya lebih kecil,” tulis awal paragraf petisi itu, yang dibuat pada Rabu petang, 23 November 2022.
Menurut Muthia, perintah pengosongan bangunan dan relokasi sekolah pun tidak memiliki SK formal dari Pemerintah Kota Depok maupun Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Hanya sebuah selebaran surat yang berisikan informasi dari Plt Kepala Sekolah bahwa sekolah melakukan belajar dari rumah selama sepekan dan kemudian masuk kembali ke sekolah baru yakni SDN Pondokcina 3 dan 5.
Sejumlah siswa melintasi jalan darurat yang dibuat pihak sekolah saat pulang sekolah di SDN Pondok Cina 1, Depok, Rabu, 9 November 2022 . Pembangunan trotoar jalan Margonda Raya tersebut sempat viral karena menghalangi pintu masuk Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pondok Cina 1 dan dapat membahayakan siswa. ANTARA/Asprilla Dwi Adha
“Semua ini konon dilakukan untuk memuluskan rencana Pemerintah Kota Depok membangun masjid raya di lokasi sekolah tersebut,” katanya.
Selanjutnya akibat polemik ini, siswa SDN Pondokcina 1 terancam tak bisa ikut ujian...