Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tunggu Hasil Autopsi, Keluarga Minta Kematian Prada Indra Wijaya Diusut

image-gnews
Rika Wijaya, kakak kandung Prada Moch Indra Wijaya, mengenang adiknya yang meninggal di Biak, Papua. Foto: TEMPO/Ayu Cipta
Rika Wijaya, kakak kandung Prada Moch Indra Wijaya, mengenang adiknya yang meninggal di Biak, Papua. Foto: TEMPO/Ayu Cipta
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga Prajurit Dua (Prada) Mochamad Indra Wijaya berharap agar penyebab kematian anak bungsu dari dua bersaudara itu diusut tuntas. Pasalnya selama empat bulan bertugas di Biak, Papua, Prada Indra Wijaya selalu memberi kabar jika dia dalam keadaan baik.

Prada Indra Wijaya berangkat ke Biak, Papua dalam rangka tugas penempatan dinas pertama kali selepas Pendidikan TNI AU. "Setiap hari adik saya selalu berkabar baik chatting maupun panggilan video. Kepada mama cerita kalau di sana baik-baik," kata kakak kandung Indra, Rika Wijaya, saat ditemui Tempo di rumahnya, Tangerang, Jumat, 25 November 2022.

Rika menuturkan orang tua mereka masih syok atas kematian Prada Indra Wijaya yang mengejutkan. "Sejauh ini keluarga masih berduka, kami masih menunggu hasil autopsi,”

Rika mengenang adiknya merupakan sosok yang patuh kepada orang tua. Selama hidupnya, pria 19 tahun itu tidak pernah membantah perkataan orang tua. "Karena (penurut) itu mungkin dia juga selalu siap diperintahkan oleh kakak-kakak senior,” ucap dia.

Bercita-cita menjadi Tentara sejak Kecil

Semasa hidupnya, Rika menyebutkan, Prada Indra Wijaya gemar berolahraga baik lari maupun futsal. Bahkan saat di dalam rumah ia tetap melakukan sit up dan push up setiap hari demi menjaga tubuhnya agar tetap atletis dan sehat.

"Sejak kecil, adik memang pengen menjadi tentara. Kebetulan kakek dari papa adalah TNI AD. Saudara sepupu juga kebanyakan berdinas di TNI dan Polri. Itu motivasi adik berkarier kedinasan, ingin membela negara," kata Rika.

Indra merupakan  lulusan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN)  11 Jatiuwung , Kota Tangerang, tahun 2021. Sebelum lulus SMA, Indra sudah mulai mendaftar menjadi anggota TNI AU. "Adik adalah lulusan terbaik kedua,"kata Rika..

Karangan Bunga dari Petinggi TNI AU

Prada Indra Wijaya dikenang sebagai anak yang baik hati. Berdasarkan pengamatan Tempo di rumahnya, ada dua karangan bunga yang masih terpasang. Salah satunya dikirim oleh Panglima Komando Operasi Udara III Marsekal Muda Age Wiraksono.

Hingga hari ketujuh kematian Indra, tetangga dan sanak saudara terus berdatangan ke rumah duka. Tahlilan pada malam ketujuh dihadiri banyak jemaah pengajian hingga mengular ke gang depan rumah. "Padat sekali (Jemaah). Alhamdulillah, Indra anak yang baik," kata seorang ibu yang merupakan tetangganya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rika berterima kasih atas doa yang terus mengalir kepada adiknya. Di sisi lain dia tetap berharap kematian adiknya diusut tuntas.

Empat Prajurit Ditahan 

Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Indan Gilang Buldansyah mengatakan Prada Mochamad Indra Wijaya merupakan Tamtama yang bertugas di Sekretariat Makoopsud III Biak, Papua. Indra meninggal pada Sabtu, 19 November 2022, setelah sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Lanud Manuhua, Biak.

"Setelah sebelumnya pingsan di mess tamtama Tiger Makoopsud III Biak," kata Gilang dalam keterangan tertulis, Rabu, 23 November 2022.

Satuan Polisi Militer (Satpom) Koopsud III Biak tengah memeriksa empat orang prajurit dan menahan mereka ihwal kematian Prada Mochamad Indra Wijaya. Penahanan dilakukan agar mereka dapat dimintai keterangan untuk mempermudah proses penyelidikan dan penyidikan.

Gilang memastikan bila terbukti ditemukan ada tindak pidana penganiayaan dalam kematian Prada Indra Wijaya, maka TNI AU akan memberikan sanksi hukum yang tegas kepada pelaku sesuai aturan yang berlaku.

AYU CIPTA

Baca juga: Prajurit Meninggal Misterius di Makoopsud III Biak, TNI AU Lakukan Pendalaman

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


TNI Pastikan Jatuhkan Sanksi terhadap 13 Prajurit yang Siksa Warga Papua

5 jam lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
TNI Pastikan Jatuhkan Sanksi terhadap 13 Prajurit yang Siksa Warga Papua

Sebanyak 13 prajurit TNI tersangka penganiayaan warga di Papua akan mendapat hukuman yang berbeda, sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.


Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

8 jam lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.


Komite HAM PBB Soroti Isu Pembunuhan di Luar Hukum di Papua

10 jam lalu

Mahasiswa papua memegang poster bergambar penyiksaan oleh oknum TNI terhadap warga Papua mengikuti Aksi Kamisan 811 di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis 28 Maret 2024. Dalam aksinya mahasiswa Papua mengecam penyiksaan yang dilakukan TNI kepada warga Papua yang belakangan menajdi sorotan publik karena videonya tersebar di media sosial. Mereka menuntut pelaku dipecat dan dihukum sesuai perbuatannya. TEMPO/Subekti.
Komite HAM PBB Soroti Isu Pembunuhan di Luar Hukum di Papua

Komite HAM PBB membacakan temuan pelanggaran HAM di Indonesia, salah satunya isu extrajudicial killing terhadap orang Papua.


Gaji ke-13 PNS, Prajurit TNI, Anggota Polri dan Pensiuan Cair Mulai Juni 2024, Berikut 2 Golongan yang Tak Menerimanya

12 jam lalu

Ilustrasi pegawai negeri sipil (PNS). TEMPO/Subekti
Gaji ke-13 PNS, Prajurit TNI, Anggota Polri dan Pensiuan Cair Mulai Juni 2024, Berikut 2 Golongan yang Tak Menerimanya

Gaji ke-13 dicairkan pada Juni 2024 ketika masa awal pendidikan. Ada 2 golongan PNS, Prajurit TNI, dan anggota Polri yang tak terima. Siapa mereka?


Tonny Harjono Disebut Jadi Calon Kuat KSAU Pengganti Fadjar Prasetyo

1 hari lalu

Marsdya Tonny Hardjono. wikipedia.org
Tonny Harjono Disebut Jadi Calon Kuat KSAU Pengganti Fadjar Prasetyo

Marsdya Mohamad Tonny Harjono disebut-sebut merupakan calon kuat pengganti Fadjar Prasetyo sebagai KSAU.


Yayasan Pusaka: Deforestasi di Papua Periode Januari-Februari 2024 Seluas 765,71 Ha

1 hari lalu

Peta Distrik Sarmi, Papua. google.com
Yayasan Pusaka: Deforestasi di Papua Periode Januari-Februari 2024 Seluas 765,71 Ha

Yayasan Pusaka mengidentifikasi deforestasi di Papua Januari-Februari 2024 seluas 765,71 Ha meski Indonesia mendapatkan dana dari komunitas global.


Perludem Sebut Sistem Noken dalam Pemilu Perlu Diubah, Ini Alasannya

1 hari lalu

Warga pegunungan memberikan hak pilihnya pada Pemilu serentak 2024 Sistem Noken di Kampung Algoni, Distrik Piramid, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, Rabu, 14 Februari 2024. Sebanyak 1.306.414 orang masuk dalam daftar pemilih tetap di Provinsi Papua Pegunungan yang akan menggunakan hak pilih untuk memilih presiden dan wakil presiden, DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten / Kota dan DPD. ANTARA / Gusti Tanati
Perludem Sebut Sistem Noken dalam Pemilu Perlu Diubah, Ini Alasannya

Perludem mencatat, dari 277 sengketa Pemilu 2024 yang masuk ke MK, hampir 10 persen terjadi di Papua Tengah.


Ke Jokowi, Bos Freeport Janjikan Smelter Gresik Beroperasi pada Juni 2024

1 hari lalu

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas dan Chairman & CEO Freeport McMoran Richard C Adkerson ditemui di Kompleks Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Ke Jokowi, Bos Freeport Janjikan Smelter Gresik Beroperasi pada Juni 2024

PT Freeport Indonesia menjanjikan fasilitas pengolahan dan pemurniannya dapat berproduksi penuh pada tahun ini.


Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

2 hari lalu

Seekor biawak di Pulau Biawak, Indramayu, Jawa Barat, 26 Juni 2014. Pada sore hari, biawak-biawak berenang di tepi pantai untuk memangsa ikan. TEMPO/Aditya Herlambang
Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

Rumah artis Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar dimasuki biawak belum lama ini. Hewan apakah ini? Ada sekitar 80 jenis biawak di seluruh dunia,


Kronologi Kematian 1 Anggota TPNPB-OPM, Ini Penjelasan Polda Papua

2 hari lalu

Kabid Humas Polda Papua, Kombes. Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo. Dok Polda Papua
Kronologi Kematian 1 Anggota TPNPB-OPM, Ini Penjelasan Polda Papua

WM telah masuk daftar pencarian orang (DPO) atas kasus penyerangan OPM terhadap pekerja proyek pembangunan Puskesmas Omukia pada Oktober 2023.