TEMPO.CO, Jakarta - Sudah dua pekan lebih kasus kematian satu keluarga di Kalideres masih terselimuti misteri. Kepolisian hingga kini belum bisa menyimpulkan penyebab dan motif empat orang yang tinggal di rumah tersebut bisa meninggal.
Sejumlah temuan telah diperoleh dan berbagai penulusuran dilakukan oleh polisi untuk memperoleh gambaran lengkap tentang mengapa dan penyebab kematian satu keluarga di rumah yang berada di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat itu.
Satu per satu berbagai temuan dan fakta diungkap oleh penyidik Polda Metro Jaya yang langsung menangani kasus ini. Yang terbaru yang disampaikan adalah urutan siapa yang meninggal terakhir dari empat orang yang jasadnya ditemukan Kamis, 10 November 2022 lalu.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Hengki Haryadi mengatakan, Dian Febbyana Apsari Dewi, 42 tahun yang merupakan anak dalam keluarga tersebut, diduga sebagai yang terakhir yang meninggal di dalam rumah tersebut.
Dian menyusul ibunya Renny Margaretha Gunawan,68 tahun, ayahnya Rudyanto Gunawan, 71 tahun, dan terakhir pamannya Budyanto Gunawan 68 tahun.
“Dugaan kuat yang meninggal terakhir adalah Dian, putri dari Rudiyanto dan Reni Margaretha," kata Hengki Sabtu, 26 November 2022 lalu.
Jasad Renny Margaretha alami mumifikasi
Hengki menjelaskan, berdasarkan fakta yang didapat polisi di TKP, posisi jasad Dian berada di dalam kamar bersama jenazah ibunya yang sudah mengalami mumifikasi. Menurut Hengki, jasad Reni terlihat terawat.
Berada di sebelah jasad Renny Margaretha Gunawan, jasad Dian Febbyana Apsari Dewi sedang memeluk guling. Kedua jasad tersebut berada di alas tidur yang rapi dan kasur yang juga dalam kondisi yang rapi. Keduanya berada di dalam kamar yang terkunci dari dalam.
Hengki Haryadi sudah menampik adanya motif perampokan dalam kasus ini. Alasannya adalah sejumlah aset barang elektronik di rumah itu dijual bukan hilang dicuri.
"Praduga awal yang menyatakan bahwa ada pencurian mobil, terus barang-barang yang ada di rumah sementara bisa kita patahkan," kata Hengki, Senin, 21 November 2022.
Sejumlah barang seperti AC, televisi, dan blender telah dijual. Aktivitas penjualan diduga kerap dilakukan oleh Budyanto Gunawan, adik pemilik rumah. Dua pekan berlalu, kasus kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta, masih menjadi misteri.
Pegawai koperasi melihat Renny sudah menjadi mayat di dalam kamar
Renny Margaretha yang diduga pertama kali meningga di dalam rumah itu, telah menjadi mayat setidaknya pada 13 Meu 2022. Itu diketahui berdasarkan kesaksian tiga pegawai koperasi simpan pinjam yang datang ke rumah itu pada tanggal tersebut.
Pegawai koperasi itu datang dalam rangka untuk mengecek rumah berikut sertifikatnya, karena rumah itu hendak dijual.
Ketika tiba, mereka ditemui oleh Budyanto yang menyambutnya di depan rumah. Saat itu, mereka langsung mencium aroma busuk. Budyanto pun menjawab bahwa bauk busuk itu berasal dari selokan depan rumah.
Budyanto-lah orang yang menghubungi koperasi untuk membantu menjualkan rumah yang mereka tempati tersebut. Rencananya, rumah tersebut mereka tawarkan dengan harga Rp 1,2 miliar.
Salah seorang pegawai koperasi itu menyatakan ingin bertemu dengan Renny sebagai orang yang namanya tertera di dalam sertifikat tanah. Oleh anaknya, Dian Febbyana Apsari Dewi mempersilakan pegawai tersebut menemui ibunya, Renny, yang saat itu berada di dalam kamar.
Saat masuk, kamar dalam kondisi gelap karena lampu kamar tidak menyala. Dian menyatakan, lampu kamar sengaja tidak dinyalakan karena ibunya sensitif terhadap cahaya. Ketika pintu kamar dibuka, pegawai koperasi makin mencium bauk busuk dengan aroma yang tajam.
"Pada saat dibangunkan untuk mengecek sertifikat ini, dipegang-pegang agak lembut, curiga. Tanpa sepengetahuan Dian, pegawai koperasi simpan pinjam ini menghidupkan flash hp-nya. Begitu dilihat, langsung yang bersangkutan berteriak takbir, 'Allahu Akbar! Ini sudah mayat!' Di tanggal 13 Mei," ujar Hengki.
Seolah ingin meredam rasa terkejut si pegawai, Dian mengatakan masih merawat ibunya yang sudah membusuk. Bahkan setiap hari diberikan minuman susu dan menyisir rambut mayat yang mulai rontok.
Tak mau berlama-lama, tiga pegawai koperasi itu langsung angkat kaki dari rumah dan mengurungkan niat untuk menggadaikan rumah tersebut. Budyanto pun dengan cepat mengejar para pegawai yang hendak ke luar rumah itu dan berpesan agar tidak melapor kepada siapa pun.
Dari cerita para pegawai koperasi itu, mereka tidak melihat sosok Rudyanto Gunawan. Pegawai hanya melihat Dian dan Budyanto, serta Renny yang sudah menjadi mayat, berbaring di tempat tidur di dalam kamar.
Baca juga: Satu Keluarga Tewas di Sebuah Rumah di Kalideres, Diduga Tidak Makan Sejak Lama