Transjakarta Dinilai Gagal Menambah Lebar Halte
Elisa juga menilai pihak Transjakarta telah gagal untuk menambah lebar Halte Tosari.
Kendaraan melintas di dekat proyek Revitalisasi Halte Transjakarta Bundaran HI, di Jakarta, Jumat, 23 September 2022. PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) melakukan revitalisasi 46 halte bus, diantaranya; 4 halte ikonik, 4 halte terintegrasi antar moda angkutan dan peremajaan 38 halte biasa yang ditargetkan rampung akhir tahun 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis
“Padahal itu krusial, juga membuat saya mempertanyakan keberpihakan Pemprov DKI terhadap transportasi umum,” kata Elisa.
Ia mengatakan, menambah lebar halte memang akan berdampak pada lebar jalan mobil dan motor. Tapi, jika yang diambil hanya 1 meter sisi timur dan 50 cm sisi barat, itu sebenarnya tidak berpengaruh banyak pada kondisi jalan yang sekarang.
Di sisi lain, penambahan 1,5 meter tersebut justru akan membawa dampak positif bagi pengguna halte TransJakarta, baik dari segi keamanan maupun kenyamanan.
“Peningkatan keamanan dan kenyamanan pengguna TransJakarta yang pada akhirnya akan membawa penambahan jumlah pengguna transportasi umum, seharusnya jadi prioritas arsitek, TransJakarta, dan Pemprov DKI,” jelasnya.
Dia menilai revitalisasi halte Transjakarta Tosari dan Bundaran HI buruk secara lanskap kota hingga fungsinya. “Jadi kesimpulannya, buruk secara lanskap kota, arsitektural, iklim, dan fungsi,” kata Elisa.
Baca juga: Mau Diresmikan Anies, Halte Transjakarta Bundaran HI Tergenang Air dan Atap Bocor