TEMPO.CO, Jakarta - Warga Kampung Bayam menyatakan bakal meneruskan unjuk rasanya di depan Balai Kota hingga Senin pekan depan jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.
Warga sudah memulai aksi di depan kantor Balai Kota DKI Jakarta sejak Kamis, 1 Desember 2022 demi bisa segera menempati Kampung Susun Bayam (KSB). "Ya, sampai Senin," ungkap Ketua Persatuan Warga Kampung Bayam (PWKB) Asep Suwenda, Jumat, 2 Desember 2022.
Asep mengatakan sebenarnya pada Kamis kemarin sudah ada perwakilan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menemui warga. "Ngasih informasi bahwa keinginan kita sudah disampaikan gubernur. Nanti hasilnya bagaimana disampaikan ke kita" kata Asep.
Sayangnya, hingga kini belum ada kepastian lebih lanjut tentang nasib warga korban penggusuran demi pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) itu.
Menurut Asep, jika hari ini masih belum ada keputusan, warga Kampung Bayam akan terus kembali lagi di Balai Kota.
Warga Sudah Seminggu Tinggal di Tenda
Sebelum menggelar aksi di depan Balai Kota, warga Kampung Bayam menginap di depan Kampung Susun Bayam, tepat di sisi Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Warga menyatakan mereka sudah sepuluh hari tinggal di tenda di depan Kampung Susun Bayam. “Soalnya kontrakan sudah habis, jadi pada kumpul di situ,” kata Ranita, salah seorang warga KSB yang ikut aksi di Balai Kota DKI.
Ia menjelaskan, pasca-digusur pemerintah karena terdampak proyek pembangunan Jakarta International Stadium (JIS), warga Kampung Bayam lantas mulai mengontrak masing-masing. “Pakai dana pribadi,” kata dia.
Warga menuntut agar mereka secepatnya diizinkan untuk segera menempati hunian di Kampung Susun Bayam.
“Tuntutan kami, pertama, segera mungkin bisa masuk ke rusun. Yang kedua, segera mungkin kita ada penyerahan kunci. Terus yang ketiga, harga nominal sewa itu bisa terjangkau untuk masyarakat,” kata Ketua PWKB Asep Suwenda.
AMI HEPPY SETYOWATI
Baca juga: Warga Kampung Susun Bayam Hanya Mau Bertemu Heru Budi, Tolak Mediator Jakpro