TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Wijayanto melempar bola panas kisruh SDN Pondokcina 1 kepada orang tua. Dia justru menyalahkan orang tua siswa yang menyebabkan kekisruhan terjadi.
“Saya luruskan, jadi bahwa berita kami menelantarkan siswa itu salah. Sejak awal imbauannya, ikuti apa yang sudah ditata Disdik, kami tidak menelantarkan,” kata Wijayanto saat mendatangi SDN Pondokcina 1, Senin 5 Desember 2022.
Wijayanto mengatakan, jika seluruh orang tua menuruti kemauan Dinas Pendidikan yang telah melakukan penataan demi memuluskan jalan pembangunan masjid, maka tidak akan ada siswa belajar tanpa guru.
“Makanya harusnya tidak ada seperti itu (belajar oleh relawan). Harusnya sudah kembali belajar di tempat yang telah ditentukan dengan guru dan kurikulum yang ada,” kata Wijayanto.
Guru sudah ditempatkan di sekolah lain
Wijayanto mengatakan, sejak tanggal 7 November 2022 seluruh pengajar SDN Pondokcina 1 sudah ditempatkan di dua sekolah yakni SDN Pondokcina 3 dan 5 untuk mengajar. “Sebagian besar murid juga ada di sana, nah ini yang sebagian bertahan di SDN Pondokcina 1,” kata Wijayanto.
Wijayanto pun akan bertindak tegas, usai pelaksanaan PAS tidak akan ada lagi kegiatan di SDN Pondokcina 1. “Karena kami peduli dengan pendidikan, kami akomodir kesempatan untuk ujian kami lakukan di sini. Setelahnya ada dilakukan di tempat yang telah ditentpnukan,” katanya.
Soal masih adanya orang tua siswa yang memilih untuk bertahan sebelum adanya satu gedung baru SDN Pondokcina 1, Wijayanto enggan untuk mengomentarinya.
“Tanya sama orang tuanya, kan mereka yang mau bertahan. Kami sudah menentukan ini sudah tidak aman kondisinya dan tidak layak, kami lakukan kajian untuk relokasi,” kata Wijayanto.
Baca juga: Guru Kembali Datang ke SDN Pondokcina 1 Depok, Disambut Gembira Siswa
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.