TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Swedia berkomitmen untuk membantu pengembangan bus listrik PT Transportasi Jakarta (Transjakarta). Kepala Divisi Sekretaris Transjakarta Anang Rizkani Noor mengutarakan, Swedia bersedia mendukung elektrifikasi bus Transjakarta dengan cara menyediakan studi ihwal pengisian daya bus.
"Dengan dukungan pemerintah Swedia pada studi pengisian daya ini akan dapat memperkuat Transjakarta dalam menyusun roadmap elektrifikasi seluruh armada pada 2030," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Senin, 5 Desember 2022.
Sebelumnya, PT Transjakarta sudah mengoperasikan 30 bus listrik. BUMD DKI itu menargetkan 100 bus listrik mengaspal di jalanan Ibu Kota hingga akhir 2022.
Pemerintah DKI juga telah membuat rencana alokasi anggaran untuk pengadaan 300 unit bus listrik Transjakarta pada 2023 demi mendukung transportasi ramah lingkungan. Targetnya, armada bus Transjakarta seluruhnya bertenaga listrik pada 2030.
Baca juga: Heru Budi Beberkan Rencana Pembelian 300 Bus Listrik Transjakarta pada 2023
Studi Swedia akan fokus pada teknis pembangunan infrastruktur pengisian daya. Tujuannya guna meningkatkan kapasitas dan transfer pengetahuan solusi teknis tentang pengembangan bus listrik.
Pemerintah Swedia melalui Swedfund International AB telah menandatangani dokumen komitmen berupa Letter of Intent (LOI) dengan PT Transjakarta. Penandatangan LOI antara Direktur Utama Transjakarta M. Yana Aditya dan Head of Swedfund Project Accelerator Hakan Dahlfors itu berlangsung di Jakarta kemarin.
Anang menerangkan, Transjakarta dan Swefund sudah menetapkan ruang lingkup kerja sama teknis ihwal elektrifikasi angkutan umum, khususnya bus listrik, di Jakarta. "Diharapkan pada kuartal pertama pada 2023 kerja sama ini sudah mulai dapat dilaksanakan," ucap dia.
Baca juga: Transjakarta Sebut Airlangga Dukung Target Pengadaan 10 Ribu Bus Listrik di 2030
VANIA NOVIE ANDINI
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.