TEMPO.CO, Depok - Anggota DPRD Kota Depok Oparis Simanjuntak mengkritik sikap pemerintah kota yang mengerahkan satu peleton Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP ke SDN Pondokcina 1 saat pelaksanaan penilaian akhir semester (PAS) sedang berlangsung.
“Pemkot Depok sebaiknya tidak memperkeruh suasana dan mengganggu siswa yang sedang ujian,” ujar Oparis melalui keterangan persnya, Senin 5 Desember 2022.
Oparis yang saat peristiwa itu sedang berada di lokasi mengatakan, kedatangan anggota Satpol PP Kota Depok itu memicu keributan para orang tua siswa yang sedang menunggui anak-anaknya melaksanakan ujian.
“Saya memantau di lokasi sejak sebelum ujian dimulai pukul 07.00 pagi dan situasinya kondusif. Untuk apa Satpol PP datang kalau tidak ada masalah?” sesal Oparis.
Baca juga: Pemerintah Kota Depok Beri Ultimatum hingga 9 Desember, Bakal Kosongkan SDN Pondokcina 1
Oparis pun mengaku sempat berbicara dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Wijayanto yang datang bersama anggota Satpol PP, dan dijawab dengan santai kalau tidak ada pengerahan aparat penegak perda tersebut.
“Beliau mengaku melakukan inspeksi sebagai Kadisdik dan tidak tahu kalau Satpol PP mengikuti,” ungkap Oparis.
Lebih jauh anggota fraksi PSI-PKB DPRD Kota Depok itu mengatakan, terkait rencana penggusuran lahan sekolah setelah PAS, Oparis meminta Pemkot Depok tidak terburu-buru. “Seharusnya Pemkot mengajak diskusi orang tua murid untuk mencari solusi yang bisa diterima semua pihak," ujarnya.
Masih menurut Oparis, SDN Pondokcina 1 yang berakreditasi A dan menjadi salah satu sekolah favorit seharusnya dipertahankan. “Memecah sekolah favorit yang sudah berdiri puluhan tahun ke dua sekolah lain jelas bukan solusi yang tepat. Keputusan ini malah menganggu kegiatan belajar mengajar di tiga SDN di Pondok Cina,” ujarnya.
Karena itu, Oparis yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI Kota Depok mendesak agar penggusuran ditunda hingga ada solusi terbaik yang diterima semua pihak.
Di luar kedatangan Kadisdik dan Satpol PP, pelaksanaan PAS hari pertama di SDN Pondokcina 1 berjalan dengan lancar. Ujian yang dimulai pukul 07.00 berakhir pada pukul 10.30 untuk dua mata pelajaran. Sekitar 200 dari 362 siswa mengikuti ujian di SDN Pondokcina 1, sisanya terbagi di SDN Pondokcina 3 dan 5.