TEMPO.CO, Jakarta - Michael Victor Sianipar menyinggung soal mengkritisi anggaran pemerintah DKI semasa dirinya menjabat Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Solidaritas Indonesia atau DPW PSI DKI Jakarta. Kader PSI di DPRD DKI, menurut dia, telah konsisten mengkritisi anggaran di era pemerintahan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan.
"Lima tahun saya pastikan PSI telah konsisten sebagai kekuatan penyeimbang Gubernur Anies. Kami tetap kritis, bahkan kami yang terdepan mendorong interpelasi pada saat itu," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Senin, 5 Desember 2022.
Kemarin Michael mengumumkan pengunduran dirinya dari PSI. Dia merasa perjuangan politiknya tidak bisa lagi dilanjutkan bersama partai baru itu. Saat ini Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie menjabat sebagai Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPW PSI Jakarta.
Michael menyinggung apa saja anggaran atau kebijakan Anies yang telah dikritisi politikus PSI DKI. Isu yang sempat ramai adalah mulai dari anggaran jumbo lem aibon hingga Formula E Jakarta.
Baca Juga:
Berikut rinciannya:
Lem aibon
Fraksi PSI DPRD DKI membeberkan anggaran lem aibon masuk dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) DKI 2020. Anggaran itu dialokasikan Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Barat senilai Rp 82,8 miliar.
Politikus PSI William Aditya Sarana yang pertama kali menyampaikan anggaran fantastis ini. Pemerintah DKI pun mencoret anggaran tersebut.
Pulpen
PSI DKI juga menyoroti anggaran pulpen di Dinas Pendidikan yang bernilai Rp 123,8 miliar. Atas temuan ini, dinas menyatakan akan melakukan penyesuaian kembali dengan kebutuhan sekolah.
Selanjutnya tentang anggaran Formula E