TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menghadiri acara seremonial penandatanganan offering letter untuk 1.097 bekas pegawai PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) dan PT Aetra Air Jakarta (Aetra Jakarta).
Sebelumnya, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) PAM Jaya merekrut karyawan dari perusahaan mitra swastanisasi air, Palyja dan Aetra. Heru berpesan kepada karyawan baru PAM Jaya itu untuk melayani masyarakat dengan baik.
"Selamat bergabung di PAM, layani masyarakat dengan senyum, seperti keluarga kita,” kata Heru dalam sambutannya di Jakarta International Equestrian Park Pulomas (JIEP), Jakarta Timur, Rabu, 7 Desember 2022.
Penandatanganan offering letter berlangsung di JIEP Jakarta Timur. Heru mengapresiasi proses transisi rekrutmen pegawai mitra swasta dari PAM Jaya ini.
Menurut dia, dengan adanya penambahan 1.097 karyawan di tubuh PAM Jaya bisa semakin mendukung upaya pemerintah DKI dalam mewujudkan kota yang sejahtera dan sehat.
Kepala Sekretariat Presiden ini juga berpesan agar para karyawan menjaga suasana kerja yang terkendali, aman, kondusif, sekaligus berkontribusi sebagai operator pengelolaan air bersih di Jakarta.
Baca juga: Swastanisasi Air Bersih Jakarta Berakhir 31 Januari 2023, PAM Jaya Gandeng Moya
Rekrutmen sebagai proses transisi
Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan rekrutmen ini adalah bagian dari proses transisi penyetopan swastanisasi air Jakarta. PAM Jaya akan mengambil alih operasional dan distribusi air di Jakarta dari Palyja dan Aetra.
PAM Jaya, tutur dia, telah menawarkan kepada seluruh pegawai mitra strategisnya untuk bergabung dengan BUMD DKI. “Alhamdulillah angkanya cukup besar, mendekati 95 persen bergabung bersama kami. Sisanya ada beberapa yang pensiun,” jelas dia.
Acara seremonial penandatanganan offering letter hari ini merupakan bentuk komitmen PAM Jaya untuk menyalurkan air bersih kepada warga Jakarta.
Swastanisasi air di Jakarta akan berakhir pada 31 Januari 2023. Proses pemutusan kontrak kerja antara PAM Jaya dengan Palyja dan Aetra dimulai di era pemerintahan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan.
Kepala Bidang Usaha Pangan, Utilitas, Perpasaran, dan Industri Badan Pembinaan (BP) BUMD DKI Thomas menerangkan, PAM Jaya telah mentransisi proses pengakhiran kerja sama dengan Palyja dan Aetra sejak Juli 2022. Proses transisi melibatkan sejumlah stakeholder seperti Kejaksaan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bahkan KPK dan BP BUMD DKI.
“Proses transisi berupa penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara PAM Jaya dengan PT Moya Indonesia. Penandatanganan PKS dilakukan 14 Oktober 2022,” ujar dia.
Ke depannya, PAM Jaya bakal kembali mengelola air bersih bersama dengan perusahaan swasta, PT Moya Indonesia. Moya bertugas memproduksi air bersih. Sementara PAM Jaya yang menyalurkan air tersebut.
Baca juga: Ada Krisis Air Bersih di Marunda, Anies Baswedan Salahkan Swastanisasi Air di Jakarta
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.